Batanghari, AP – Menghadapi pasca banjir yang melanda propinsi jambi, pemerintah Kabupaten Batanghari meminta masyarakat untuk waspada terhadap berbagai serangan penyakit. Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari dr. Elfi Yennie.
“Pemerintah daerah menghimbau kepada masyarakat di Bumi Serentak Bak Regam untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran wabah penyakit Leptospirosis yang diakibatkan adanya genangan air ataupun pasca banjir,” Sebut Elfi 14/3.
Dijelaskan Elfi Yenni,Leptospirosis ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui urine (air kencing) atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Beberapa jenis hewan tersebut, yakni Anjing, dan hewan pengerat seperti Tikus, serta kelompok hewan ternak seperti Sapi, dan juga Babi.
Kewaspadaan masyarakat bukan saja pada saat banjir tiba,akan tetapi pasca banjir juga dituntut,karena pasca banjir penyakit rentan menyerang.”sebutnya
“Iya, selain waspada saat banjir. Penanganan pasca banjir juga sangat penting, karena masalah ini akan muncul ketika air mulai surut, seperti penyakit Leptospirosis,” kata dr. Elfi.
Lebihlanjut disampaikannya, bahwa jenis penyakit ini tergolong penyakit ganas dapat mengakibatkan kehilangan nyawa bagi hewan dan manusia. Penyakit ini biasanya disebabkan akibat hewan pengerat sepeerti tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira yang ditularkan memalui air kencing. “Leptospirosis ini merupakan jenis penyakit yang biasanya ditularkan oleh air kencing tikus. Gejala penyakit ini biasanya deman. Namun, penyakit ini bisa menyerang sampai ke ginjal, hati, bahkan otak manusia. Nah inilah yang bisa menyebabkan kematian,” jelasnya.
Jenis penyakit ini, lanjutnya, dapat menyerang manusia melalui Bakteri leptospira yang dapat ditularkan melalui mata, hidung, mulut, atau luka terbuka pada kulit. Terutma melalui kontak langsung dengan air banjir, kolam, sungai, danau, atau air selokan, atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira tersebut. “Obatnya ada, jika cepat ditangani dan segera ditolong, Insya Allah bisa diselamatkan,” imbuhnya.
Dr. Elfi menambahkan, untuk di wilayah Kabupaten Batangahari sendiri, pernah mengalami penyakit yang mematikan tersebut. Namun, kasus panyakit ini sudah terjadi cukup lama. “Pernah ada yang terserang penyakit ini, waktu saya masih bertugas di Puskesmas beberapa tahun yang lalu. Sampai ada yang meninggal. Untuk penyakit saat banjir yang menyerang masyarakat, rata-rata adalah demam, gatal-gatal, dan penyakit kulit,” bebernya.
Namun dirinya memastikan, untuk saat ini belum ada masyarakat yang terserang jenis penyakit ini. Dengan demikian, untuk mengantisipasi penyakit tersebut saat pasca banjir, pihak Dinkes akan meminta kepada setiap Puskesmas untuk melakukan semacam pembersihan menggunakan cairan pembersih. “Nanti kita anjurkan akan membersihkan rumah dengan menggunakan larutan pembersih antibakteri atau campuran air dan pemutih cairan khusus untuk membunuh virus yang ada pasca banjir,” tutupnya. Sup