Kualatungkal, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) sepertinya tidak memprioritas pembenahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Daus Arief Kualatungkal. Betapa tidak, rumah sakit terbesar di Tanjabbar itu masih perlu perhatian serius pemerintah setempat sebagai bentuk komitmen memberi pelayanan prima kepada masyarakat daerah itu.
Dari pantauan media Aksi Post di lapangangan, kondisi RSUD KH Daud Arief salah satunya di ruang operasi terlihat masih berantakan. Di ruangan ini, ubin keramik lantai terlihat banyak yang pecah dan retak, tak heran jika dipijak lantai keramik berwarna putih ini terasa goyang.
Belum lagi pada bagian plafon terbuat dari gifsun. Dibeberapa ruangan plafonnya terlihat tidak sempurna karena jebol terkena rembesan air. Belum terlihat ada perbaikan dari manajemen RSUD.
Yang pasti, dari pengamatan koran ini, kondisi lantai ruang operasi menghambat para perawat ketika membawa pasien yang sakit atau dioperasi menggunakan kereta dorong.
“Kita tidak tau Pak kapan mau diperbaiki, yang jelas kondisi seperti ini sudah berlangsung dua tahun terakhir belum ada perbaikan,” ungkap salah seorang perawat yang bertugas di ruang operasi RSUD KH Daud Arief, Rabu (15/03).
Belum ada keterangan dari Dirut RSUD KH Daud Arief Kualatungkal, Dr Elfry S. Saat disambangi di ruang kerjanya sedang tidak berasa di tempat. Menurut salah seorang stafnya Dirut RSUD sedang dinas luar kota.
Kondisi ruang operasi berantakan dikeluhkan Misran (58) salah satu keluarga pasien atas nama Sunoko (59) menunggu keluarganya mau menjalani oprasi. Dia sangat menyanyangkan kondisi ruangan tidak memadai.
“Bagaimana pasien mau nyaman kalau kondisi ruangan tidak memadai, mestinya diperbaiki, duit Pemerintah kan cukup banyak,” tutur Misran.
Hal senada juga diungkap Bujang, keluarga pasien operasi di RSUD. Katanya, Pemerintah daerah harus lebih serius meningkatkan kualitas RSUD KH Daud Arief Kualatungkal. Sebab kata dia, keberadaan RSUD sangat penting bagi masyarakat.
“Kalau RSUD tidak berkualitas bagaimana masyarakat bisa nyaman berobat. Ini perlu dipikirkan, karena RSUD ini letaknya di tengah ibu kota Kabupaten,” bebernya.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun di lapangan, ditengah RSUD perlu mendapat perhatian serius, pada tahun 2017, Pemkab Tanjabbar justru akan membangun Puskesmas rawat inap skala kabupaten di kecamatan Merlung. Kabarnya, anggaran pembangunan Puskesmas tersebut memakan anggaran cukup fantastis senilai Rp 26 miliyar.
Puskesmas ini nanti untuk melayani masyarakat di beberapa kecamatan di wilayah itu, seperti merlung, batang asam, muara papalik, rendah mandaluh, tebing tinggi dan tungkalulu. Her