Kerinci, AP – Berdasarkan pantauan Sensor Modis Satelit Terra dan Aqua Badan Meteorologi Klimatologi Gefisika (BMKG) Kerinci, mendeteksi adanya titik panas satu titik di Kabupaten Kerinci dalam kurun waktu dua hari belakangan ini. Diprediksi ada kebakaran hutan di Kecamatan Air Hangat.
Kepala BMKG Jon Haides membenarkan berdasarkan pantauan Citra Satelit pada Rabu (15/03) dan Update data Pada Kamis (16/03) pada pukul 05.00 wib terpantau ada satu titik panas di Provinsi Jambi lokasinya di Kabupaten Kerinci, yakni di Kecamatan Air Hangat.
Berdasarkan pantauan citra satelit titik panas tersebut besar kemungkinan adanya kebakaran hutan di Kecamatan air Hangat.
“Tingkat kepercayaan dari citra satrlit tersebut 81 persen, besar kemungkinan ada titik api,” ujarnya.
Camat air Hangat, Dafrisman mengaku menerima informasi dari BMKG Kerinci, dirinya sudah berkoordinasi dengan BMKG. Hasil citra satelit tersebut hanya dalam bentuk titik api yang ada di kecamatan air Hangat Barat.
Namun saat ini dirinya terus menunggu akan adanya informasi kebakaran hutan, dimana sampai dengan saat ini dirinya belum menerima informasi akan kebakaran hutan yang terjadi diwilayah tugasnya di Kecamatan air hangat.
“Saat ini belum ada informasi, bahkan dirinya terus melakukan pengawasan di kehutanan Air hangat, hingga saat ini tidak ada,” terangnya.
Kepala Kantor Pengelolaan Hutan produksi (KPHP) Kerinci, Neneng mengaku belum menerima informasi tersebut, namun yang jelas pihaknya akan menurunkan anggota untuk memantau akan terjadinya kebakaran hutan dilokasi tersebut.
“Kita akan turunkan anggota, kalau memang iya langsung diantisipasi agar tidak merembet ke hutan lainnya,” terangnya.
Disampaikannya, saat ini Kerinci dan sungai penuh mulai memasuki musim panas, sehingga sangat rentan terjadinya kebakaran hutan. Hal ini diperparah dengan kondisi angin yang cukup kencang yang berhembus di Kerinci dan Sungaipenuh.
“Kalau memang ada kebakaran hutan harus segera diantisipasi, jika tidak akan sangat mudah menyebar. Saya juga berharap masyarakat peduli akan hutan, dengan cara jangan membuka lahan dengan cara membakar,” tandasnya. hen