Kualatungkal, AP – Masih ingat hasil tangkapan sabu seberat 8,7 kg yang dicokok Polres Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Februari 2016 lalu. Barang haram yang diamankan itu dimusnahkan jajaran Polres pada Selasa (21/03) kemarin.
Pemusnahan barang haram senilai Rp 17 Miliar ini dipimpin Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agus Sumartono dan disakaikan Wabup Tanjabbar Amir Sakib, Ketua DPRD Tanjabbar, Kajari Tanjabbar, Dandim 0419 Tanjab, Airud Mabes serta sejumlah media dan perwakilan organisasi lainnya.
Kapolres Tanjabbar mengatakan, barang bukti tersebut dimusnahkan, dan sisanya akan dijadikan sampel untuk diajukan sebagai barang bukti di di pengadilan negeri.
Sementara itu, Kajari Tanjab Barat, Pandoe Pramukartika SH menjelaskan, sesuai dengan aturan UU nomor 35 tahun 2009 pasal 91 ayat 123 diperbolehkan diambil sampel sebagai bukti persidangan.
“Sebanyak 2,80 ons akan kita jadikan sampel untuk tindak lanjut sesuai UU yang berlaku,” terang Kepala Kejaksaan Negeri Kualatungkal, Selasa (21/03).
Selain mengamankan barang bukti narkoba tersebut, kepolisian juga berhasil menangkap empat pelaku satu diantaranya wanita yang ditangkap pada Senin (27/2) dengan peran masing-masing dalam menyeludupkan sabu-sabu asal Malaysia ke Jambi.
Kempat pelaku jaringan sindikat narkotika internasional itu kini diamankan di Mapolres Tanjab Barat adalah Dranny Putrawira (30) dan istrinya Feri Sarahrahyan alias Fika (27) keduanya adalah warga Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang membawa sabu-sabu dalam paket besar yang disimpan di dalam tas ransel.
Kemudian Heri Kustanto (43) warga Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi dan Erwin Sahrudin (34) warga Danau Sipin RT 25 Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi diduga sebagai penerima atau kurir yang akan menjemput barang haram itu dari kedua tersangka pasangan suami istri asal Batam. mg