Jambi, AP – Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan (DPHTP) Provinsi Jambi menyatakan sebanyak 60,38 hektare tanaman cabai puso akibat banjir sejak sebulan terakhir.
“Akibat bencana banjir yang melanda di sejumlah wilayah Provinsi Jambi, menyebabkan puluhan hektare lahan cabai terendam banjir dan tanaman cabai mengalami puso,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Efrianda, Kamis (23/03).
Berdasarkan data di dinas tersebut, dari jumlah keseluruhan lahan cabai yang terendam banjir sebanyak 64,13 hektare itu, 60,38 hektarenya dipastikan puso. Jumlah tersebut tersebar di tujuh kabupaten/kota di Jambi.
Rinciannya di Kabupaten Sarolangun dari 3,50 hektare lahan cabai yang terendam dipastikan puso. Begitu juga di Kabupaten Batanghari lahan terendam sebanyak 16,75 hektare dan semuanya mengalami puso.
Kemudian di Kabupaten Muarojambi, lahan cabai yang terdampak banjir seluas 17,25 hektare dan Tebo enam hektare. Tanaman cabai di dua provinsi juga semuanya mengalami puso.
Selanjutnya di Kabupaten Bungo lahan cabai yang terendam banjir seluas 16,60 hektare dan yang mengalami puso seluas 13,10 hektare.
Sementara di Kota Sungaipenuh lahan cabai yang terendam banjir seluas 0,5 hektare dan semuanya mengalami puso.
“Akibatnya para petani pun mengalami kerugian. Total kerugian mencapai Rp16,9 miliar dengan asumsi harga cabai perkilonya Rp20 ribu,” kata Efrianda menambahkan.
Sementara itu, Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Melahani mengatakan hingga saat ini stok cabai di pasar masih mencukupi. Hal ini dikarenakan 70 persen cabai untuk Jambi masih didatangkan dari luar daerah.
“Hingga saat ini belum ada gangguan pasokan cabai. Dan harga di pasar masih normal dalam kisaran Rp20 ribu perkilonya,” kata Melahani. ran