Jambi, AP – Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Jambi, Miftah mengatakan pengembangan properti perumahan saat ini lebih mengarah ke daerah luar kota karena keterbatasan lahan di perkotaan yang semakin sempit.
“Lahan yang terbatas menjadi tantangan bagi pengembang perumahan sehingga inisiasi khusunya yang diperuntukan perumahan subsidi saat ini lebih banyak di luar kota,” kata Miftah, Minggu (26/03).
Selain lahan yang terbatas di wilayah perkotaan, harga jual tanah yang terus merangkak naik juga menjadikan para pengembang perumahan memilih kawasan di luar kota.
“Saat ini lebih mengarah ke kawasan seperti di daerah Mendalo dan Muarojambi, tapi yang aksesnya tidak jauh dari Kota Jambi,” katanya.
Pengembangan perumahan yang lebih mengarah ke luar kota tersebut menurutnya, juga sebagai upaya memecah kepadatan penduduk yang terpusat di wilayah perkotaan.
Selain itu pihaknya berharap kepada pemerintah daerah di Jambi agar memberikan kemudahan terhadap regulasi pengembangan perumahan sesuai dengan PP Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
“Kami berharap pemerintah daerah di Jambi menerapkan itu, misalnya di Jambi ini yang perlu diterapkan adalah izin lokasi dihapuskan untuk luas lahan di bawah lima ribu hekatre, dan juga izin IMB dipermudah,” katanya menjelaskan.
DPD REI pada tahun 2017 ini siap membangun sebanyak 5.000 unit rumah di sejumlah kawasan daerah itu. Dari jumlah tersebut nantinya akan lebih didominasi pembangunan rumah subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Pembangunanya akan lebih didominasi rumah subsidi yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memang belum memiliki hunian rumah,” kata Miftah menambahkan. ant