Kualatungkal, AP – Kondisi pelabuhan penyeberangan antara Desa Kuala Indah kecamatan Kuala Betara dengan parit dua Sungai Gebar kurang diperhatikan, akibatnya aktivitas penyebrangan terganggu.
Pantauan di lokasi, perahu yang terbuat dari kayu dengan ukuran kecil hanya dapat menampung 3 motor dan 5 penumpang sekali menyeberang terlihat padat. Walaupun nampak sarat akibat beban, namun aktivitas penyeberangan tetap lancar, hanya saja kondisi dermaga yang tidak mendukung.
Dermaga Kuala Indah akses utama warga daerah itu. Dedi warga desa Sungai Gebar Darat menyanyangkan kondisi pelabuhan penyebrangan. Katanya, sudah puluhan tahun pelabuhan penyebrangan tidak tersentuh pemerintah.
“Memang pemerintah sudah membuat pelabuhan tapi tidak mendukung akses penyebrangan, itu kan percuma, ini jelas perencanaannya asal-asalkan,” katanya.
“Persoalan ini sudah menahun, seharusya para pejabat pemerintah dan juga perwakilan DPRD lebih jeli. Turun merakyat, supaya benar-benar tahu apa yang dibutuhkan. Jadi apa yang dibangun pemerintah benar-benar sesuai kebutuhan, supaya tidak mubazir,” Dedi menambahkan.
Ia juga mengatakan, dermaga penyeberangan yang dibuat pemerintah baik di Desa Kuala indah maupun di Sungai Gebar tidak bisa di manfaatkan sehingga terkesan mubazir.
Konstruksi jembatan yang dibangun pemerintah dianggap tidak sesuai dengan dermaga yang dibangun masyarakat secara swadaya.
Menurut Rustam warga sekitar dermaga menuturkan, warga sudah putus asa mengajukan permohonan bantuan perbaikan dermaga ke pemerintah, namun tak ada respon.
“Kami minta pemerintah buatkan pelabuhan yang bisa membuat aktivitas penyeberangan lebih mudah, atau pengadaan perahu penyebrangan yang layak agar ada rasa aman baik penambang maupun penumpang,” tukasnya. Her