Kerinci, AP – Jelang pemilihan kepala daerah Kerinci 2018, Balon Bupati dari berbagai kalangan, Bermunculan.
Salah seorang yang nyatakan siap maju, Fadli Sudria, saat ini masih terdaftar sebagai anggota Polri Sumatera Barat, dari wilayah tanah sekudung, siulak. Pengakuan Fadli, keseriusan dirinya untuk maju di Pilbup mendatang, bukan tanpa alasan.
“Saya diminta untuk maju oleh kelurga besar tanah sekudung,” ungkap Fadli.
Fadli yang memiliki Ibu dari siulak mukai, bapak siulak gendang, kakek dan nenek dari siulak panjang, dan berdomisili di kecamatan Kayu aro, optimis bisa memenangkan pilbup, khususnya diwilayah tanah sekudung. Selain itu, dia juga mengklaim, wilayah siulak mukai, bisa peroleh suara hingga 70 persen. Lanjut dia, meskipun belum membentuk tim secara resmi, namun secara kekeluargaan Tim sudah bergerak.
Pemaparan Fadli, secara mikro, dirinya menginginkan tidak ada lagi perpecahan di tanah sekudung, pasca pilkada lalu. Malah dirinya, menyebutkan desakan maju sebagai calon bupati, adalah poros tengah pemersatu tanah sekudung.
Secara Makro, tutur Fadli, untuk kemajuan pembangunan Kerinci, sangat bergantung dengan persatuan Kerinci hilir dan mudik. Selanjutnya, sebut dia, baru kita bicara masalah pemekaran kerinci hilir.
“Terkait pemekaran, pemerintah masih memberlakukan Moratorium hingga 2020, sekarang Nonsens lah, masalah pemekaran,” ungkap Fadli.
Fadli mengaku mendukung pemekaran Kerinci hilir. Namun saat ini, belum saatnya bicara pemekaran. Pasalnya, ibu kota kabupaten Kerinci, dan pengalihan Aset belum jelas. Sehingga, dirinya enggan berbicara pemekaran terlalu dini.
“inikan masalah hukum dan peraturan, saya sangat mendukung pemekaran, namun setelah permasalahan-permasalahan selesai. Ya, kalau semua permasalah selesai, satu yang diminta sepuluh kita kasih, besok diminta, hari ini kita kasih,” beber Fadli, yang juga calon Doktor Universitas Negeri Padang ini.
Saat ditanya masalah bukit tengah, Fadli menyebutkan persoalan politis. “Permasalahan bukit tengah adalah masalah politis, tidak tepat kita kupas disini,” ungkap dia.
Berkaitan dengan status pekerjaannya sebagai anggota Polri, Fadli mengakui sudah mengajukan pensiun dini. “Saya sudah dapat persetujuan, disposisi pak Kapolda Sumbar, segera proses dan tindaklanjuti,” beber dia.
Terkait Partai yang mengusung dirinya, pemaparan Fadli, Partai tentunya menginginkan kemenangan. Salah satu dasarnya adalah hasil survey. “nanti kita lihat hasil surveynya, yang jelas kita memiliki elektabilitas yang cukup tinggi,” tuturnya.
Disinggung kemungkinan maju dari calon independen?. Fadli menuturkan, dari 101 pilkada di Indonesia, 10 calon dari independen kalah semua. Namun, dengan elektabilitas tinggi, dirinya tidak menampik kemungkinan maju dari Independen.
“Ya, kalau kemungkinan tidak dapat perahu, tentunya maju dari independen, kenapa tidak, kan masih ada waktu”, tandas Fadli, optimis. hen