Kerinci, AP – Pengembangan bandara Depati Parbo Kabupaten Kerinci terus digenjot, bahkan, dinas terkait menargetkan pada Bulan April 2017 ini permasalahan tanah akan selesai, untuk pengukuran tanahnya, sudah hampir rampung.
Selain itu, saat ini pemerintah tengah menyiapkan data hasil pengukuran bekerjasama dengan BPN, selanjutnya diserahkan kepada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk menentukan nilai harga.
Kepala Dinas Perhubungan Kerinci, Julizarman membenarkan untuk pengukuran pengembangan bandara Depati Parbo hampir selesai dilaksanakan.
“Ya, pengukurannya hampir selesai, kita targetkan April ini, selesai,” ungkap Julizarman.
Hasilnya, lanjut dia, akan dilaporkan kepada KJPP sebagai lembaga Independent yang menilai harga dari barang. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 2016 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
“Harapan kita penetapan harga tanah dan pembayarannya kepada pemilik tanah bisa diselesaikan April 2017, untuk anggarannya tunggu proses penyelesaian tanah,” ujarnya.
Pengembangan Bandara Depati Parbo, lanjutnya dilaksanakan dalam bentuk pengembangan area parkir dari Bandara Depati Parbo yang memfaslitasi penerbangan bagi Wings Air yang merupakan anak perusahaan dari Lion Air, pesawat komersil ternama yang sudah menjalankan jasa transportasi udara di Indonesia.
Pesawat Wings Air sendiri yang akan beroperasi di Kerinci direncanakan adalah Pesawat Wings Air dengan 72 Seat. Sehingga membutuhkan area parkir yang cukup luas.
“Kalau untuk Run Way nya sudah mencukupi tinggal area parkirnya lagi yang kita perluas,” jelasnya.
Ditanya terkait subsidi bagi wings Air, Julizarman, menyebutkan, Wings Air tidak akan disubsidi Pemerintah. Dikarenakan Wings Air merupakan Perusahaan penerbangan komersil.
Hal ini berbeda dengan perusahaan Susi air yang berbentuk penerbangan perintis yang memang harus disubsidi.
“Untuk harga tiketnya kemungkinan tidak jauh berbeda, biasanya susi Air hanya Rp 380 ribu kemungkinan harga tiketnya Rp 400 ribu. Tergantung kelasnya nanti, karena pesawat komersil ada kelas ekonomi ada kelas bisnis”, tandasnya. (hen)