SAROLANGUN- Pasca banjir yang melanda Kabupaten Sarolangun beberapa waktu lalu, kerusakan di ruas jalan di Dusun Tanjung Putus, Desa Temenggung hingga kini masih belum diperbaiki.
Kerusakan jalan ini akhirnya memakan korban. Pada Kamis (30/3) malam sekitar pukul 23.00 Wib satu unit mobil Toyota Avanza dan dua orang yang berada didalamnya terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Perisitiwa bermula saat satu unit mobil Avanza datang dari arah Pulau Pandan menuju ke Eks-Marga Bukit Bulan tepatnya ke Desa Muaramensao, Kecamatan Limun.
Diduga pengemudi mobil dan penumpang yang berada didalamnya tidak mengetahui adanya badan jalan yang longsor di daerah itu hingga mobil akhirnya masuk jurang bekas longsor.
Untungnya pengemudi dan satu penumpang dapat diselamatkan tapi kondisi mobil mengalami kerusakan karena dalam kondisi terbalik.
Nizam, warga Limun membenarkan adanya kejadian itu. Disebutkanya, saat kejadian cuaca di daerah itu sedang diguyur hujan.
“Kalau cerita saat kejadian memang sedang hujan dan korban juga bukan orang Limun sehingga tidak tahu medan yang dilalui. Saya sampai di lokasi hanya lihat mobilnya saja dan korban sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Nizam.
Mereka (korban red), jelas Nizam berasal dari daerah Pekan Baru dengan tujuan Desa Mensao hendak ke rumah keluarganya. Naasnya, saat melintas di lokasi kejadian juga tidak ada lagi rambu-rambu karena sudah dicabut, hingga membuat kecelakaan terjadi.
“Satu hari sebelumnya di sana ada rambu-rambu yang dibuat dengan tali di daerah longsor itu. Karena terjadi pro dan kontra soal sumbangan sukarela ada yang bilang pungli, makanya rambu-rambu dicabut,” ujarnya.
Terpisah, Camat Limun Dahlan mengaku belum mendapat informasi ada mobil warga Pekan Baru masuk jurang di jalan longsor Tanjung Putus. ”Nanti saya coba cari tahu,” kata Dahlan via ponselnya.
Untuk diketahui, jalan di Dusun Tanjung Putus, Desa Temenggung setelah longsor, warga setempat hanya membuat jalan darurat disebelahnya. Warga juga berinisiatif membuat rambu-rambu dan menjaga lokasi. Karena adanya sumbangan yang diminta secara sukarela dilarang sejak Rabu (29/3) lalu jalan itu tidak lagi dijaga dan rambu-rambu yang terbuat dari tali juga dicabut.