Kualatungkal, AP – Tewasnya M. Fadli Yusuf Kusmiran (18) masih menyisakan kesedihan mendalam dikalangan guru dan teman sekolah korban di SMKN 1 Kualatungkal.
Suasana UNBK yang digelar pihak sekolah pada Senin (03/04) terasa lebih mencekam dengan adanya satu kursi kosong yang seharusnya diisi korban yang kerap dipangil Adli oleh kawan sejawatnya.
Para guru pengajar yang biasanya dekat dengan Almarhum juga tidak banyak berkomentar. Mereka masih merasa terpukul lantaran semasa hidupnya, Aldi terkenal sebagai anak yang ramah dan tidak banyak berbuat onar.
Menurut penuturan Kepala Sekolah SMK N 1 Kualatungkal, Drs Marfendra, korban dinilai baik, ramah dan rajin di sekolah. Bahkan, pihak sekolah sengaja mengosongkan bangku nomor urut 14 yang merupakan bangku yang disediakan pihak sekolah untuk Aldi mengikuti Ujian Nasional tersebut.
“Dia tidak pernah melakukan pelanggaran dan kesalahan serius di sekolah. Aldi juga dikenal ramah dan mudah bergaul dengan banyak orang,” ujar Marfendra, Senin (03/04).
Dengan ketiadaan Aldi, menambah satu lagi daftar siswa yang tidak mengikuti UNBK dari 342 peserta yang terdarta.
“Tiga orang itu, satu mengundurkan diri dan dua orang meninggal termasuk Aldi,” jelas dia.
Sementara teman sekolah korban juga mengakui, bahwa kepribadian dan sikap Aldi di sekolahnya tidak pernah di keluhkan para temanteman seperjuangannya.
“Aldi itu orangnya baik dan rajin juga bang, dia tidak pernah berbuat masalah yang serius dengan kawan-kawan kecuali cuma sekedar bercanda,” ungkap Aldo (18) salah satu teman akrab Almarhum Aldi.
Informasi didapat, sewaktu masih hidup, sejak kecil Aldi tinggal bersama sang ayahnya yang mengalami tunanetra di Lorong Balai Marga Kelurahan Tungkal II, Kualatungkal.
Ironisnya, korban dan pelaku sendiri dikabarkan masih ada hubungan darah. Sayangnya, hubungan keluarga tersebut baru diketahui pihak keluarga setelah kejadian yang menewaskan Aldi. Her