Jambi, AP – Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Februari 2017 naik sebesar 0,42 persen dibandingkan pada Januari lalu dari 195,65 juta dolar AS menjadi 196,47 juta dolar AS.
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan mengatakan, penyebab utama naiknya ekspor Provinsi Jambi pada Februari 2017 adalah naiknya ekspor ikan dan udang, disamping kenaikan ekspor di kelompok industri khususnya komoditi pulp dan kertas, komoditi arang, serta komoditi karet dan olahannya.
Secara kumulatif nilai ekspor Jambi sampai dengan Februari 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, Rabu (05/04).
“Capaian ekspor sampai dengan Februari 2017 adalah sebesar 392,12 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sebesar 40,57 persen,” kata Dadang.
Sedangkan untuk kongontribusi terbesar terhadap total ekspor Jambi adalah ekspor kelompok Industri sebesar 48,73 persen diikuti pertambangan 46,25 persen dan pertanian 5,02 persen.
Bila dirincikan menurut komoditi, kelompok pertambangan didominasi oleh migas, kontribusinya mencapai 43,94 persen, penyumbang kontribusi terbesar dari industri yaitu karet dan olahannya yang capai 31,52 persen sedangkan dari kelompok pertanian, komoditi pinang memiliki sumbangan 4,13 persen.
Secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Februari 2017 ke beberapa negara utama mengalami kenaikan sedangkan ekspor Jambi yang mengalami penurunan adalah ke Singapura, Malaysia, Jerman, Jepang, India dan Australia.
Sedangkan pergerakan peningkatan ekspor dapat diamati ke beberapa negara seperti Thailand, Perancis, Inggris, Tiongkok, Amerika Serikat dan Korea Selatan.
“Secara kumulatif sampai dengan Februari 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami peningkatan,” kata Dadang.
Namun demikian ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami penurunan dan penurunan terjadi pada ekspor ke Australia dan Korea Selatan.
Ekspor Jambi ke enam negara utama berdasarkan komoditi yang diekspor pada Februari 2017. Jumlah ekspor ke enam negara mencapai 83,67 persen dari total ekspor.
Ekspor terbesar adalah ke negara Singapura dengan komoditi migas, minyak nabati dan karet olahan dab selanjutnya adalah ekspor ke Amerika Serikat, sebesar 13,91 persen dan Tiongkok 10,16 persen dengan komoditi utama adalah karet olahan, pulp dan kertas, kopi dan rempah serta kayu lapis. ant
“Sedangkan ekspor ke Malaysia, Thailand dan Jepang kontribusinya kurang dari 10 persen dengan komoditi terbesar yang diekspor adalah pinang, batubara, karet olahan, kayu lapis, kopi dan rempah dan minyak nabati,” kata Dadang Hardiwan.