Kualatungkal, AP – Fasilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) Kualatungkal perlu mendapat perhatian Pemerintah. Soalnya, ruang praktek di sekolah tersebut minim, dan ruang belajar juga mulai rusak.
Dibeberapa titik ruang belajar terbuat dari konstruksi kayu nampak mulai lapuk, bahkan beberapa sudut teras sudah mulai rusak.
Pembimbing SLB Kualatungkal, Muhammad Irfan menerangkan, saat ini total murid SLB 102 orang dari kelas SD sampai SMA, jumlah guru 25 orang dengan delapan ruang kelas KBM dan empat ruangan praktik.
“Fasilitas ruangan masih kurang seperti ruang kelas dan rungan praktek, sementara ini kami menggunakan gudang dan dapur sebagai ruanggan praktek,” terangnya.
Idealnya kata dia, untuk standar SLB, satu guru mengajar tiga murid, karena untuk anak berkebutuhan khusus harus lebih mendapat perhatian khusus. Kenyataan saat ini dengan kondisi serba keterbatasan tenaga guru, terpaksa setiap guru harus mengajar enam sampai 10 murid.
SLB Kualatungkal memiliki tanah seluas dua hektar untuk pembangunan. Namun hingga kini bangunannya masih berbentuk konstruksi kayu. Muhammad Irfan mengaku, telah disurvei dari kementerian pendidikan bahwa SLB akan dibangun permanen dari konstruksi beton.
“Informasi yang saya dapat, tinggal rekomendasi dari dinas pendidikan provinsi,” jelasnya. (Her)