Batanghari,AP – Permasalahan Puskesmas Muara Tembesi yang dikepalai oleh dr. Bebi Andihara berbuntut panjang. Pasalnya Kamis (6/4) pagi, situasi di Puskesmas tembesi sempat terjadi keributan. Bahkan terlihat, beberapa anggota Satpol PP dan Polsek tembesi turut ada dilokasi guna mengamankan kondisi yang terjadi.
Hal ini bermula, ketika para pegawai tengah melaksanakan Apel yang di pimpin langsung oleh dr. Bebi AndiHara, dianggap telah mempermalukan salah satu pegawai yang diketahui bernama Helmiati atau yang akrab disapa Ros.
Dikatakan ros ,saat jambi awak media menanyakan hal tersebut bahwa dr. Bebi sempat mengumpat dengan kata-kata yang menyinggung perasaan dan menggunakan nada tinggi terhadap dirinya yang membuat hal itu mempermalukannya didepan umum atau pegawai lainnya.
“Kami ditunjuk-tunjuk, terus dibilang kami provokator, dengan ucapan yang menyakitkan,”terang ros terisak.
Selain itu Tampak juga turut hadir kadis kesehatan Kabupaten Batanghari dr. Elvie yennie dan saat itu juga langsung melakukan rapat tertutup bersama dr. Beby dan pegawai lainnya.
Rapat tertutup tersebut berlangsung sejak pukul 11.00 dan usai sekitar pukul 14.30 ini akhirnya mengeluarkan beberapa butir pernyataan yang pada intinya menyatakan bahwa dr. Bebi selaku kepala puskesmas Tembesi akan memperbaiki kinerjanya sebagai pimpinan puskesmas.
“pada intinya kedua belah pihak, baik para pegawai yang merasa tersakiti atas sikap kepala puskesmas sudah memaafkan,” ujar dr. Elvie Yennie saat dikonfirmasi usai rapat tertutup
Melalui kepala dinkes Batanghari dr. Elvie Yenni, juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan bersama pihak inspektorat, Sekda Batanghari guna membahas hal ini.
Terkait sanksi, dr. Elvie Yenni tidak dapat memberikan penjelasan lebih banyak akan hal itu.
“nanti akan kita bicarakan lagi bersama beberapa pihak terkait.terkait sanksi kita tidak dapat begitu saja memutuskan apa sanksinya, kita akan melihat dan mengacu lagi terhadap perundangan yang berlaku,” jelasnya.
“tentu akan kita evaluasi lagi,” timpalnya.
Sementara itu, kepala puskesmas Tembesi dr. Bebi Andihara ketika ditanya awak media terkait kejadian Kamis (6/4) pagi usai rapat tertutup tersebut terlihat berkilah, saat ditanyakan berbagai permasalahan yang terjadi di puskesmas tersebut.
“yaa.. bisa jadi yaa bisa jadi tidak,” gugup dr. Bebi.
Dirinya juga memastikan dengan adanya surat pernyataan yang ditanda tangani oleh beberapa pihak tersebut, akan merubah sikap dan perilakunya terhadap pekerjaan maupun hubungan terhadap para pegawai.
Dirinya bahkan sempat menyebutkan, bahwa dirinya sempat merasa bimbang karena menurutnya, terdapat pengotakan-pengotakan kelompok.
“saya kan termasuk baru disini, jadi saya merasa ditengah ada yang pro dan kontra terhadap saya. Tapi saya akan merubahnya, termasuk sikap saya yang dianggap tidak sesuai dengan harapan,” jelas dr. Bebi.
“terkait sanksi, saya siap naik dan turun apabila memang saya terbukti bersalah,” pungkasnya.
Sementara itu, bapak Tarigan selaku suami dari ibu Ros yang saat itu turut hadir dalam rapat tertutup tersebut sempat terlihat emosi karena beradu argumentasi. Namun pada akhirnya, pihak bapak Tarigan menerima permintaan maaf dari dr. Bebi.
“yaa Alhamdulillah sudah selesai, kita juga sudah menerima maaf darinya. Ya pada hakikatnya beliau dapat merubah sikapnya selama ini baik terhadap pegawai,” harap bapak tarigan.
Kepala lembaga swadaya masyarakat atau lsm sampoerna yang mewakili masyarakat M Zaini juga turut mengomentari permsalahan yang terjadi di puskesmas tembesi. Pihaknya merasa sangat kecewa kepada pelayanan di puskesmas tembesi saat ini.
“permasalahan yang terus terjadi ini tapi sepertinya tidak ada habis habisnya. Kita minta kepada bupati batanghari , sekda dan juga para pejabat jangan hanya diam saja,” tegasnya.
“karena persoalan ini sudah sangat mempengaruhi kinerja sebagai pelayan untuk masyarakat,” tambahnya.
Bahkan pihak pegawainya sudah pernah melakukan aksi demo tapi tidak ada respon baik dari pihak pemerintahan maupun instansi terkait.
“sekali kami minta kepada bupati Batanghari atau pihak terkait tolong lakukan evaluasi, karena ini menyangkut pelayanan untuk masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, meskipun terjadi keributan pada
kamis (6/4) pagi pelayanan kesehatan dipuskesmas tembesi saat masih berjalan sebagaimana mestinya.
“Tidak terganggu kok bang, mereka ya mereka, kita ya kita,” ujar seorang pasien.
Seperti diketahui sebelumnya hal ini merupakan buntut dari berbagai permasalahan yang ada di puskesmas tembesi. Sebelumnya juga para pegawai puskesmas tembesi yang berjumlah 20 orang , pada rabu (5/4) mendatangi sekda Batanghari H. bachtiar guna menyampaikan atau mengadukan sikap dan permasalahan yang ada sejak puskesmas tembesi dipimpin oleh dr. Bebi Andihara. Sup