Jakarta, AP – Pemerintah perlu menjamin keamanan perlindungan keamanan laut bagi nelayan dan petambak ikan laut yang beraktivitas di berbagai kawasan perairan nasional.
“Upaya memastikan keamanan laut seharusnya lebih bersifat strategis, dengan menyelesaikan tumpang tindih kementerian, badan dan lembaga yang bertugas mengawasi laut,” kata Ketua Bidang Pengembangan Hukum dan Pembelaan Nelayan KNTI, Martin Hadiwinata, Rabu (12/04).
Menurut Marthin Hadiwinata, pada saat ini dukungan penganggaran pengawasan di laut cenderung lemah dan secara kuantitas patroli terbatas.
Ia mengingatkan kasus nelayan yang menjadi korban perampokan di perairan Tanjung Selor, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, April 2017 lalu.
“Kebijakan nasional telah memerintahkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk bekerja memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi Nelayan,” katanya.
Dia juga mengingatkan secara tegas Pasal 39 UU No. 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam memerintahkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab memberikan keamanan bagi nelayan dalam melakukan penangkapan ikan dan pembudidaya ikan.
Di tempat terpisah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen akan terus mengoptimalkan tata kelola perizinan untuk mendorong nelayan melakukan aktivitas penangkapan ikan dan memperkuat basis data kapal nasional.
Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja menyatakan, bertambahnya kapal dalam negeri berdampak pada meningkatnya jumlah produksi perikanan tangkap.
Data sementara per Desember 2016 menyebutkan total produksi perikanan tangkap mencapai 6,83 juta ton dengan nilai produksi Rp125,38 triliun.
Selain itu, ujar dia, nilai tukar nelayan yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan juga dilaporkan meningkat dari 106 poin pada Maret 2016 ke 110 poin pada Maret 2017.
“Peningkatan ini dampak dari kebijakan KKP tentang moratorium kapal asing. Hasil tangkapan ikan nelayan menjadi lebih banyak, pendapatan naik signifikan dan akhirnya nelayan nasional lebih sejahtera,” paparnya. ant