Beberapa Kegiatan Sekolah Terkendala
Jambi, AP – Kalangan Institusi Pendidikan se-Kabupaten Muarojambi mengeluh, Pasalnya , budget terpiutang sekolah membengkak sementara pencairan Dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS), hingga saat ini belum juga digulirkan.
Hal ini dikemukakan oleh sejumlah Kepala Sekolah di Kabupaten Muarojambi diantaranya, Muslim S.Pd Kepala Sekolah SMPN 10 Mestong Kabupaten Muarojambi.
Muslim S.Pd mengatakan, “Mengenai pengupdatean data dapodik, dan Surat Pengesahan Pendapatan Belanja (SP2B), semuanya telah kita laksanakan dengan baik, namun hampir 4 bulan ini Dana BOS tidak juga cair, sementara kebutuhan dan kegiatan sekolah pada saat ini lagi padat-padat nya,”bebernya.
Hal senada juga dilontarkan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Muarojambi, Bukri, dan Kepala Sekolah SMKN 8 Muaro Sebapo, Drs.Raflis.
“Memang benar Dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS) hingga saat ini tidak kunjung turun, mengenai masalahnya, tidak kami ketahui persis. Jika ditanya masalah update data dapodik, dan SP3B, kami sudah tuntaskan semua, katanya.
“Informasinya seluruh Provinsi Jambi Dana BOS ini belum cair,” ujarnya.
Hal ini juga dikeluhkan Pendidikan di Kabupaten Batang Hari, lambatnya pencairan Dana BOS, menyebabkan terganggunya kegiatan di sejumlah Sekolah. Pasalnya, sejumlah sekolah di Kabupaten Batanghari baik ditingkat SD maupun SMP, terpaksa berhutang khsususnya dalam pembelian Alat Tulis Kantor (ATK).
Namun, terkait hal tersebut pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PdK) Kabupaten Batanghari berjanji, pencairan dana BOS ini direncanakan akan direalisasikan pada pertengahan Mei 2017.
Hal tersebut diungkapkan,Plt Dinas PdK Batanghari Dra. Jamilah. Dirinya menyebutkan, bahwa saat ini pemerintah tengah mempersiapkan honor atau gaji bagi pendamping untuk insentif Dana Operasional Sekolah (DOS). Namun, terkait pencairan dana BOS dan DOS ini dirinya juga tidak dapat memastikannya. “Mohon bersabar terutama guru honor SD dan SMP,” kata Dra Jamilah.
Dra. Jamilah menjelaskan, saat ini pihak Dinas PdK Batanghari sedang melakukan validasi data. Hal ini dilakukan untuk mensinkronkan antara kebutuhan dan kekurangan guru di Batanghari. “Kita mau buat peraturan, siapa-siapa saja yang menerima insentif ini. Siapa saja yang berhak menerimanya, intinya kita memvalidkan data dulu,” jelasnya.
Karena, sambung Jamilah, Dinas PdK sendiri menargetkan dana BOS akan direalisasikan pada pertengahan bulan Mei mendatang. “Kita belum tau berapa jumlah penerimanya, tapi target kita di pertengahan Mei ini. Tapi kita lihat saja nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 21 Batanghari, Budi Cahyono mengungkapkan, pihak sekolah saat ini terpaksa berhutang untuk keperluan sekolah. “Untuk keperluan operasional sekolah, seperti Alat Tulis Kantor, kami terpaksa berhutang,” ungkapnya.
Namun, dikatakan Budi Cahyono, pihak sekolah juga merasa kesulitan terkait persiapan pelaksanaan Try Out (TO) siswa yang akan ikut Ujian Nasional (UN). “Belum cairnya dana BOS, tentu sangat mengganggu kegiatan di sekolah. Tahun lalu di pertengahan Maret BOS sudah cair sehingga hutang pembelian ATK tidak terlalu besar,” tuturnya.
Hanya saja, lanjutnya, pada tahun ini hingga April 2017, dana BOS maupun DOS belum di cairkan. “Juknis penggunaan BOS baru akan disosialisasikan, informasinya BOS akan dicairkan dalam 4 tahap,” imbuh Budi Cahyoni.
Kepsek SMP Negeri 21 Batanghari ini menjelaskan, pencairan tahap pertama berdasarkan Juknis yakni sebesar 20 persen untuk operasional sekolah, dan 40 persen di tahap kedua untuk keperluan pembelian buku Kurikulum 13. Sementara, sisanya yakni 40 persen di cairkan pada tahap ketiga dan keempat. “Pencairan kedua paling besar, karena di tahun ajaran baru yakni diperkirakan pada bulan Juli, dan harus sudah menggunakan kurikulum 13,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala SD 124 Desa Batin Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Agustian, sekolah yang dipimpinnya saat ini juga terpaksa berhutang dalam pembelian ATK. “Iya, kami juga terpaksa berhutang untuk pembelian ATK, karena dana BOS belum cair juga sampai saat ini,” ujar Agustian.
Agustian menambahkan, sosialisasi penggunaan dana BOS akan dilaksanakan pada April ini. “Sosialisasi baru dilakukan pada april ini. Mudah-mudahan cepat cair,” sebutnya.
Maneger dana BOS Dinas Pendidikan Provinsi Jambi M.Tabri, SE mengatakan, saat ini yang menjadi kendala keterlambatan adalah peraturan baru yang harus menunggu surat dari Kementrian Pendidikan dan Kementrian Dalam Negri yang belum di sah kannya.
“kemungkinan bulan ini dapat dicairkan,” ujar Tabri. Bds/Sup