Jambi, AP – Asosiasi pengembang perumahan Real Estate Indonesia (REI) menargetkan dapat membangun 200.000 unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia pada tahun 2017.
“Faktanya yang pasti rumah di Indonesia kurang, dan itu yang kita kejar dengan target pembangunan 200.000 unit rumah subsidi,” kata Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata, Senin (17/04).
Pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai karena pembangunan rumah subsidi tersebut sebagai bentuk komitmen dan dukungan asosiasi pengembang perumahan terhadap program satu juta rumah yang telah menjadi program strategis nasional.
“Penyediaan rumah telah menjadi program strategis nasional, dan kita harus mendukung itu. Karena ini peran dan sumbangsih REI terhadap negara, maka pembangunan rumah subsidi ini kita akan kejar habis-habisan supaya realisasinya mencapai target,” kata dia.
Pembangunan rumah bersubsidi tersebut kata dia, melalui Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam mengakses kredit pemilikan rumah (KPR).
“Rumah subsidi ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang memang belum memiliki hunian rumah,” katanya.
Pada asosiasi pengembang perumahan REI di Indonesia kata dia, ada 10 daerah yang paling banyak menyumbang pembangunan rumah subsidi melalui program FLPP sebesar 80 persen.
Ke-10 daerah itu yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
“10 Provinsi itu yang paling banyak akan membangun rumah MBR, karena daerah itu yang akan menyumbang 80 persen pembangunan rumah subsidi,” katanya.
Sementara itu pada realisasi pembangunan rumah subsidi pada tahun lalu, pihaknya telah menyelesaikan sebanyak 120.000 unit rumah dan telah diakses melalui kredit pemilikan rumah (KPR). ant