Muarasabak, AP – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) melalui dinas pertanian (Dispertan) tengah beruapaya mengurangi angka kemiskinan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan status perekonomian para petani, melalui berbagai macam program. Seperti menambah produktivitas hasil panen, dan menambah luas areal persawahan melalui Okma. Namun sayangnya hal tersebut kurang di tunjang dengan peningkatan fasilitas bagi para petani itu sendiri.
Sekretaris Dinas Pertanian Husni Rahman mengatakan, 2016 produktivitas hasil panen di Tanjabtim telah bertambah yang awalnya hanya 3 Ton perhektarnya menjadi 4 Ton. Luas tambah tanam Okma pun, tercapai 100 persen. Dari target 17.000 Hektar, berhasil bertambah lebih dari angka tersebut, “Target luas tambah kita berhasil 100 persen, produksi padi kita juga bertambah. Tahun kemarin memang ada yang gagal panen sekitar 398 Hektar gara gara banjir” ujar Husni belum lama ini.
Banjir sendiri memang menjadi musibah musiman yang sering kali mengagalkan panen petani. Sayangnya pembangunan Irigasi dan pintu air sebagai salah satu sektor untuk mengurangi banjir pada tahun 2017 sendiri berkurang. Di katakan Kabid Pengairan Dinas PU Tanjabtim Dedy, untuk tahun 2017 tidak ada proyek pembangunan untuk pintu air.”kita tidak ada pembangunan pintu air untuk tahun 2017 ini,” ujar Dedi.
Untuk pembangunan irigasi sendiri di katakan Dedy tahun 2017 akan di bangun di beberapa kawasan dengan total keseluruhan sepanjang 60 KM.”Tahun ini sekitar 60 Kilo Meter di beebrapa kawasan seperti di sabak barat, sabak Timur, Sadu, yang paling panjang di penganyut berbak ya sekitar 10 kilo meter,” jelas Dedy.
Jumlah tersebut berkurang dari tahun sebelumnya, di mana untuk pembangunan irigasi sendiri sepanjang 90 Kilo Meter. Pagu anggaran yang awalnya mencapai 22 Miliyar pada tahun 2016 menjadi 10 Miliyar saja untuk tahun 2017 ini. Padahal areal persawahan telah bertambah.”Tahun kemarin kita buat sepanjang 90 Kilo dengan anggaran 22 Miliyar, tahun ini pagunya 10 Miliyar,” jelas Dedy.( fni