Jambi, AP – Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Prof Robiyanto Hendro Susanto mengatakan, pemberdayaan masyarakat sangat penting dilakukan oleh pemerintah dalam pola pencegahan kebakaran hutan yang terjadi di lahan gambut.
“Pola pencegahan itu yang efektif melalui pemberdayaan dalam pengembangan kawasan gambut yang berbasis masyarakat,” kata Robiyanto pada seminar yang diselenggarakan di Gedung LPPM Universitas Jambi, Rabu (19/04).
Ia mengatakan selama ini dalam pencegahan karhutla pemerintah tidak mengembangkan desa dan memberdayakan masyarakat seperti pertanian padi, jagung, semangka dan komoditi lainnya yang memberikan dampak perekonomian masyarakat.
“Jika itu dilakukan sehingga masyarakat desa sejahtera sebagai akibatnya lahan tidak terbakar. Pola pikir seperti ini yang perlu karena terkadang pemerintah tidak mengerti mengatur strategi,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, selama ini pemerintah lebih senang melakukan penanggulangan dengan memadamkan, sehingga sekitar 80 persen dana itu dikucurkan untuk penanggulangan kebakaran di lahan gambut bukan untuk pencegahan.
Padahal, menurut dia pencegahan dengan memberdayakan masyarakat desa jauh lebih murah dibandingkan dengan upaya penanggulangan.
“Seharusnya kita harus membangun komitmen untuk tidak akan menggangu lagi lahan rawa. Bila lahan gambut itu dipakai harus tetap dalam kondisi basah, misalnya untuk budidaya ikan, tanam padi dan komoditi lainnya,” kata dia.
Robiyanto menyatakan, dalam pemberdayaan masyarakat desa itu Universitas Jambi mempunyai peran untuk terjun ke lapangan dan akan lebih mudah dilakukan karena perguruan tinggi itu mempunyai sumber daya manusia yang menunjang.
“Untuk pemberdayaan masyarakat itu saya melihat ini sebenarnya peran universitas, akan lebih mudah jika Universitas Jambi mengerjakan karena punya SDM seperti dosen dan mahasiswa,” katanya.
Sementara itu, seminar yang mengusung tema “Strategi restorasi hidrologi, revegetasi dan revitalisasi pemberdayaan masyarakat (pendekatan 3R) untuk perlindungan dan pemanfataan lahan basah di Indonesia” itu dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-54 dan Wisuda ke-76 Rektor Universitas Jambi yang diwakili Wakil Rektor II Bidang Adminsitrasi dan Keuangan Dr. Sahuri Lasmadi mengatakan, melalui seminar ini diharapakan dapat memberi masukan kepada pemerintah terkait dengan pengelolaan lahan basah di Provinsi Jambi dan umumnya di Indonesia.
“Dengan adanya seminar ini dapat memberikan kesimpulan kepada pemerintah untuk mempunyai komitmen dalam pengelolaan lahan gambut sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Lasmadi. ant