Sarolangun, AP – Hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Sarolangun rawan longsor, menanggapi bahaya longsor yang mengancam keselamatan warganya, Pj Bupati Arif Munandar mengumpulkan seluruh camat untuk mengatasi longsor terutama warga yang tinggal di bantaran sungai, karna longsor bisa terjadi kapan saja.
Pj Bupati Arif Munandar mengatakan, “Banyak titik-titik longsor, hampir disetiap kecamatan ada. Terutama di tebing-tebing sungai,” katanya.
Bahkan sebutnya, beberapa titik longsor telah terjadi sehingga hal itu sangat membahayakan. Seperti longsor yang terjadi di kecamatan Batangasai dan di Dusun Lubuk Kecamatan Sarolangun.
“Seperti di Dusun Lubuk itu sangat berbahaya, kalau tidak segera diatasi itu bahaya sekali bagi rumah warga yang ada disana,” akunya.
Terkait bahaya longsor tersebut ungkapnya, dirinya telah mengumpulkan para camat. Diamana para camat diminta untuk menginventarisir wilayahnya masing-masing.
“Saya telah kumpulkan camat, untuk mendata titik yang rawan longsor di wilayah mereka masing-masing,” sebutnya.
Setelah direkap lanjutnya, melalui dinas PU Sarolangun akan dikoordinasikan dengan Balai Sungai. Hal itu sebagai upaya untuk mendapatkan dana mengatasi persoalan longsor tersebut.
“Karena dana untuk itu sangat besar. Kalau mengandalkan APBD kita saja itu tidak cukup,” tuturnya.
Seperti longsor yang terjadi di Desa Lubuk, panjangnya ada sekitar 300 meter dengan kedalaman yang cukup dalam. Dan untuk memperbaiki tebing tersebut minimal memerlukan biaya sebesar Rp 2 miliar.
“Itu minimal untuk baiya awal saja. itu sudah dihitung oleh pihak PU,” sebutnya.
Makanya lanjutnya, dirinya meminta agar PU segera koodinasi dengan Balai Sungai. Selain itu juga melaporkan longsor yang terjadi karena musibah.
“Kalau longsor yang terjadi karena musibah bisa diusulkan melalui BNPB,” pungkasnya. luk