“Rumah tak Berpenghuni Bayar Tagihan Mahal”
Kerinci, AP – Selain keluhan tagihan, pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti Kerinci, juga mengeluhkan kinerja dan pelayanan.
Salah seorang pelanggan di Sungaipenuh, Popi, mengaku distribusi air bersih dari PDAM Tirta Sakti Kerinci kerumahnya, mengalamai kemacetan. Popi mengakui berbeda dengan distribusi kepada tetangganya. Namun, informasi yang diterimanya, untuk tetangganya, diambil dari jalur PDAM induk.
“Air kita macet, sementara tetangga saya lancar,” keluh Popi, yang mengaku sudah dipotong di Akun Facebooknya dengan akun Phopi.
Penuturan Popi, terkait keluhan ini, dirinya pernah komplain kepada pegawai PDAM Tirta Sakti Kerinci. Namun, dirinya dianjurkan untuk pindah jalur, dengan biaya yang cukup mahal, dengan alasan ganti beberapa meter pipa.
“Katanya tidak ada pilihan lain selain itu, saya setuju asal air bisa masuk lancar kerumah. Tapi kenyataannya masalah kembali dan sering terjadi, air kembali macet, bahkan dari Sore Rabu (26/04) hingga Kamis Siang (27/04) air tidak kunjung masuk kerumah,” keluhnya.
Hal lain yang dikeluhkannya, sebagai pelanggan setia PDAM, dirinya tidak pernah menunggak dalam membayar tagihan, meskipun sering terjadi kenaikan. Meski demikian, dirinya tidak mempermasalahkan, asal air bisa mengalir dengan lancar kerumahnya.
“Kalau boleh saya sarankan, sekali-sekali Bapak Direktur PDAM turun ke lapangan survey, sehingga tahu keluhan pelanggan,” harapannya.
Tidak jauh berbeda, Heni warga kecamatan Sitinjau laut, juga mengeluhkan membengkaknya tagihan PDAM milik kakaknya yang kosong.
“Coba lihat slip pembayaran dengan amper miliknya berbeda, slip pembayaran pemakaian awal 1.615 sedangkan pemakaian akhir 1.618 jadi pemakaian sebulan 3 M3, padahal di amper 1.590, amper tidak berjalan, rumah kosong, mungkin petugas asal tebak saja,” sebut dia.
Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci, Azwar Anas dikonfirmasi menjelaskan memang dalam dua hari terakhir ini PDAM di Sungaipenuh mati, karena hujan lebat dan membuat air keruh.
“Namun untuk hari ini air sudah mulai mengalir kerumah warga kembali, jika ada masalah lain nanti kita akan cek kelokasi melihat permasalahannya,” katanya.
Terkait dengan membengkaknya tagihan warga, Azwar meminta para pelanggan yang tagihannya membengkak untuk mencocokkan tagihan rekeningnya di komputer kantor PDAM cabang Sebukar, nanti petugas bisa mengkroscek kelapangan.
“Jika tagihan tidak sesuai amper, maka pelanggan yang telah membayar lebih, tagihan bisa digunakan untuk pembayaran bulan berikutnya. Bagi petugas pencatat amper yang main tebak-tebakan, nanti jika terbukti akan diberi sanksi oleh atasan”, tandas Azwar. (hen)