Kerinci, AP – Kemarin, Tiga dari Empat Tersangka dugaan Tindak Pidana Korupsi pembangunan Puskesmas Bukit Kerman, tahun anggaran 2014, dititipkan di rumah perakitan Muaro Bulian.
Penitipan diakukan pihak kejaksaan Negeri Sungaipenuh, menjelang persidangan di pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi Jambi.
Hal ini diungkapkan Kajari, melalui kasi Pidsus Kejari Sungaipenuh, Mali Diaan, dikejakasaan Negeri Sungaipenuh, saat menggiring tiga tersangka, menuju Muaro bulian, kemarin.
“Ya, ketiganya akan kita titipkan di Rutan Muaro bulian, selama 20 hari kedepan, karena Rutan di Jambi, penuh,” ungkap Mali Diaan.
Pegakuan Mali, ketiga tersangka akan diganjal dengan pasal 2 dan 3 tentang tindak pidana korupsi. “Ya, ketiganya akan dikenakan dengan pasal 2 dan 3,” singkat Mali Diaan.
Mengacu dengan pasal 2 yang dimaksud, kalau terbukti akan dipidana dengan pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun dan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah.
Sementara pada pasal 3, akan dipidana paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit 50 juta rupiah dan maksimal 1 miliar.
Penitipan ketiga tersangka di rutan Muaro bulian, oleh kejaksaan Sungaipenuh, setelah dilimpahkan berkasnya oleh penyidik Polres Kerinci, Kamis (27/4).
Ketiga tersangka tersebut diantaranya Ahmad Yani, selaku pelaksana lapangan, Eka Guswar, pemenang tender dan Nurfihono selaku konsultan pengawas.
Sebelumnya, Mayzardi, salah seorang penyidik Polres Kerinci, menyebutkan, bahwa ketiga tersangka nantinya akan dijerat dengan Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Untuk diketahu, terkait dugaan Tindak Pidana Korupsi ini, sebelumnya penyidik juga telah menahan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dinas kesehatan kabupaten Kerinci, Taoo Gulo.
“Ketiga tersangka ini, ancaman hukumannya sama dengan tersangka satunya lagi atasnama Taoo Gulo”, tegas Mayzardi. hen