Kerinci, AP -Tahun 2017 ini, UN tingkat SMP sederajat dikabupaten Kerinci, hanya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan belum bisa melaksanakan UNBK karena terkendala sarana dan prasarana.
Terkait hal tersebut Bupati Kerinci mengatakan pemkab Kerinci tidak ingin memaksakan sesuatu sebelum persiapannya sudah 100 persen.
“Anak-anak jangan kita paksakan untuk UNBK, karena masih ada kekurangan listrik. Takutnya setiap siswa ujian listrik pada, ketimpang itu jadi persoalan, mending tidak usah,”ujar Bupati
Dikatakannya, Pemkab Kerinci, terus berupaya mendorong peningkatan mutu pendidikan dikabupaten Kerinci. Salah satunya dengan melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang.
“Tentu kita terlebih dahulu melengkapi sarana dan prasarana, kita tidak ingin sarana itu tidak cukup,”kata Bupati.
Terpisah, kepala dinas pendidikan kabupaten Kerinci, Amri Swarta mengatakan, untuk melaksanakan UNBK dikabupaten Kerinci, banyak hal yang perlu disiapkan, tidak hanya sarana dan prasarananya saja, namun juga kemampuan dan mental siswa itu sendiri.
“Kita perlu menyiapkan, bukan saja kemampuan skiil anak tapi mentalnya juga perlu disiapkan,”kata Amri.
Menurutnya tidak bisa dilaksanakannya UNBK dikabupaten Kerinci pada tahun ini, karena ada beberapa hal yang menjadi kendala, terutama terkendala sarana dan prasarana.
“Namun kita sudah mendapat sinyal dari pusat bahwa untuk tahun 2018 mendatang kabupaten Kerinci akan mendapat bantuan untuk tujuh Sekolah berupa TIK komputer, dimana satu sekolah akan mendapat 40 unit. Jadi 7 kali 4, berarti nantinya ada sekitar 280 unit komputer,”katanya.
Berangkat dari hal tersebut, lanjut dia, pihaknya dari awal dan sedini mungkin, akan mempersiapan mental anak dan sistemnya, selain itu juga masalah listrik dan server sangat menjadi perhatian pihaknya.
“Jadi banyak hal yang harus disiapkan. Kita tidak usah buru-buru, biarlah orang lain dulu melaksanakan, kita berguyur saja, inshaallah 2018, minimal untuk uji cobanya lima sekolah tingkat SMP sudah siap melaksanakan UNBK,”ujarnya.
Disinggung mengenai kriteria sekolah yang bakal menerima bantuan TIK, Amri menyebutkan yang pertama adalah sekolah yang prospek pengembangan kedepan, kemudian minimal muridnya diatas 200 orang dan akses internetnya bisa diandalkan,”itu kriterianya,”tukasnya. hen