Kerinci, AP – Sejak harga jual kuyu manis (chasiavera) meroket, tidak sedikit pemilik kebun kulit manis di Kerinci, yang jadi jutawan. Bahkan, tidak sedikit warga petani didaerah ini, yang berangkat menunaikan ibadah haji dan umroh.
Sebaliknya, dengan kenaikan harga ini, juga berdampak terhadap maraknya aksi pencurian kayu manis. Seperti halnya, kejadian di daerah kecamatan siulak.
Seperti Kayu manis milik, Yon salah seorang Warga Siulak Gedang. Pengakuan dia, Kayu manis miliknya yang berada dikawasan Ujung Ladang, Siulak Deras, kecamatan Gunung Kerinci, dicuri maling.
“Ya, kejadiannya terjadi minggu lalu, kulit saya sekitar 105 batang, telah ddikupas (dicuri,red) dibatangnya,”ungkapnya kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Kayu manis yang dicuri, lanjut dia, kalau dikalkulasikan sekitar ratusan kilogram. “Setiap batang dikupas rata-rata sekitar 1,5 meter dari tanah, dengan klasifiaksi kulit kelas A.
“Karena telah dicuri, jadi sisanya itu terpaksa saya mengambilnya, dapat lah 600 kg lah,” beber Yon.
Ditanya kerugian terhadap kulit manisnya dicuri ? Dia menyebutkan sekitar Rp 7 juta rupiah. Meskipun demikian, dirinya tidak melaporkan kepada pihak kepolisian setempat. “infomasi yang saya dengar di wilayah lain, juga aasakulit warga yang hilang,” tuturnya.
Keterangan yang dihimpun, pencurian Kayu manis, juga terjadi dibeberapa daerah di kabupaten Kerinci. Seperti di Desa Sungai Renah, kecamatan Kayu Aro Barat dan Dusun Baru Semurup, kecamatan Air Hangat.
Berkaitan dengan kondisi ini, Kapolres Kerinci, melalui Kapolsek Gunung Kerinci, IPTU Yudistira, mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan.
“Sejak saya pindah ke sini, hanya Satu laporan yang masuk, itu pun laporan kebakaran Laporan kebun kulit manis,” katanya.
Meski belum ada laporan, dirinya tetap melakukan patroli dikawasan hukum Polsek Gunung Kerinci. “Kalau ada laporan kami siap menindak lanjutinya,”singkatnya. hen