Jambi, AP – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi memproyeksikan pertumbuhan perekonomian Jambi akan mencapai 4,57-5,07 persen (yoy) pada triwulan II-2017, dan pada kisaran 4,90-5,40 persen (yoy) sepanjang 2017.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi V Carlusa, mengatakan pertumbuhan triwulan II-2017 akan didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri serta masih prospektifnya harga komoditas karet dan migas.
“Untuk keseluruhan 2017 perekonomian juga masih didorong sektor pertanian dan pertambangan serta industri pengolahan,” katanya saat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi 2017, Rabu (17/05).
Sementara inflasi diproyeksikan berada di kisaran 4,92-5,42 persen (yoy), meningkat dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya yang hanya 2,85 persen (yoy). Sedangkan inflasi pada akhir tahun diperkirakan pada kisaran 4,19-4,69 persen (yoy).
Secara keseluruhan, katanya, inflasi 2017 dipengaruhi oleh kemungkinan kenaikan harga BBM, dampak kenaikan tarif tenaga listrik.
“Faktor yang mendorong inflasi lebih tinggi dari proyeksi adalah anomali cuaca, tarif tenaga listik dan kenaikan harga BBM,” katanya.
Carlusa juga menjelaskan bahwa berdasarkan asesmen atas data dan informasi triwulan 1-2017, perekonomian Jambi hanya tumbuh sebesar 4,27 persen (yoy) atau melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,35 persen (yoy).
“Angka pertumbuhan triwulan I-2017 itu ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional yang mencapai 5,01 persen (yoy) dan lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan kami pada awal 2017 yaitu pada kisaran 5,93-6,43 persen (yoy),” kata Carlusa. dod