Kualatungkal, AP – Belum adanya pernyataan resmi pemerintah daerah terkait kepastian angka persentase yang sudah dicapai selama ini juga menjadi pertanyaan.
Karena, dari penjelasan Sekda Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan bagian keuangan setda Tanjabbar, nominal besaran persentase serapan tidak singkron atau tidak sama.
Saat dijumpai di ruang kerjanya Sekda Tanjabbar Drs. H. Ambok tuo mengaku besaran serapan APBD baru mencapai 28 persen. Namun, Sekda menjelaskan rendahnya serapan akibat belum adanya laporan kegiatan yang masuk. Sebab, untuk saat ini seluruh kegiatan baik pisik maupun non fisik masih berjalan.
“Kalau tidak salah serapan kita baru 28 persen. sebagian pekerjaan fisik saat ini sudah mulai terlaksana, hanya menunggu waktu,” ujarnya.
Bahkan dengan tegas Sekda mengakui jika tahun ini serapan APBD terbilang Lamban. Hal tersebut menurut sekda masih banyak jabatan jabatan yang belum terisi atau masih dijabat oleh pelaksana tugas.
“Jadi seluruh perkerjaan dimasing- masing SKPD sedikit terhambat,” terangnya.
Sementara itu dari pengakuan Kasubak Keuangan Setda Tanjabbar Apis saat dijumpai diruang kerjanya mengatakan jika pertanggal 28 april 2017, serapan APBD dari seluruh kegiatan baik fisik maupun non pisik baru 13 persen. “Ya saat ini baru 13 persen,” katanya singkat.
Anehnya Apis nampak enggan memberi penjelasan lebih lanjut besaran serapan dibidang fisik di setiap SKPD terutama di Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan umum.
“Saya tidak punya wewenang untuk itu, langsung temui kabag keuangan pak Rojiun sitohang,”tutupnya.
Sementara itu, Rudiansyah salah satu tokoh masyarakat Tanjabbar menyanyangkan masih kecilnya serapan APBD tahun 2017 ini dan belum adanya pernyataan resmi dari pemerintah terkait capainyan serapan tahun ini. Bahkan ia menilai jika keterlambatan ini terkesan ada unsure kesengajaan.
“Setidaknya pertriwulan serapan APBD dipublikasikan, jadi masyarakat bisa tau “pungkasnya.(mg)