Kualatungkal, AP – Tertangkapnya sepasang Remaja Mesum di Gedung Balai Adat Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mendapat tanggapan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjabbar.
Bahkan Dewan menyarankan agar gedung yang dibangun dengan dana miliaran rupiah bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu harus digunakan dan dirawat dengan baik, serta mempercayakan kepada Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjabbar untuk mengelolanya sehingga Lembaga Adat memang menjadi tempat yang beradat.
“Dipergunakanlah sebagaimana mestinya. Sebaiknya pemda serahkan penggunaan dan pengelolaannya kepada LAM Tanjabbar. Agar tak dijadikan tempat mesum mestinya harus ada petugas jaga yang standbye di tempat tersebut,” saran Wakil Ketua DPRD Tanjabbar, Ahmad Jahfar SH.
Jahfar juga menegaskan tertangkapnya sepasang muda mudi mesum di Balai adat justru harusnya menjadi tamparan bagi Pemda dan lembaga adat setempat.
“Selama ini lembaga adat melayu Tanjab Barat nyaris tak berfungsi. Strukturalnya mesti dirombak dan dibenahi,” tegas politisi Partai Golkar itu.
Untuk sistem pengurus idealnya, disebutkan Jahfar, harus diisi oleh tuo-tuo tengganai yang sudah tak punya nafsu berpolitik dan berkuasa lagi, sehingga dapat dijadikan suri tauladan dan panutan bagi masyarakat.
“Jangan diisi oleh orang-orang partai politik, karena rawan disalahgunakan sesuai kepentingan pribadi,” sebutnya.
Jahfar menambahkan, pada intinya lembaga adat merupakan wadah masyarakat berkumpul dan bertanya.
“Lembaga adat itu tempat pergi bertanyo, balek tempat beberito,” pungkasnya. Mg