Kualatungkal, AP – Menyambut bulan ramdhan, para nelayan di kota Kualatungkal menghentikan aktivitasnya di laut. Setidaknya, dua hingga tiga hari nelayan akan menjalankan ibadah puasa bersama keluarga di rumah.
“Puasa pertama hingga tiga hari kedepan istirahat dulu di rumah bersama keluarga menyambuat bulan ramadhan, setelah itu kita akan melaut mencari rezeki,” ungkap Ali Nelayan yang tinggal di Kampung Nelayan Parit V Kualatungkal, kemarin.
Dia berharap di bulan ramadhan ini membawa berkah dan rezeki berlimpah dari hasil tangkapan di laut, sehingga bisa memenuhi kebutuhan selama puasa hingga lebaran idul fitri. Ali menceritakan, dari pengalaman sebelumnya, bulan puasa lebih enak melaut karena tanpa terasa hingga sore hari dan pulang langsung buka puasa bersama keluarga.
“Kalau soal hasil tangkapan relatif lah, ada saja rezekinya. Yang jelas asap dapur mengepul, artinya kebutuhan keluarga terpenuhi lah,” kata Ali dengan nada sedikit lembut karena tengah menjalani ibadah puasa.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, meski nelayan stop aktivitas selama tiga hari, tidak mengurangi pasokan ikan di pasaran. Sejumlah lapak ikan di pasar Parit 1 Kualatungkal maupun di pasar Tangga Rajailir, terlihat ramai.
Meski harga relatif tinggi berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 60 ribu untuk ikan jenis bawal, kakap dan senangin tidak menyurutkan para pembeli. Dihari pertama puasa, lapak dagangan ikan menjadi serbuan konsumen selain daging sapi dan daging ayam.
Begitu juga untuk jenis udang kecil, udang ketak, cumi dan kerang juga menjadi primadona. “Alhamdulillah hari pertama dagangan laris, mungkian karena bulan puasa peminat konsumen tinggi. Pasokan ikan dari nelayan tidak pengaruh normal seperti biasa,” ungkap Fadli pedagang ikan pasar Parit 1 Kualatungkal. (mg)