Kualatungkal, AP – Berlahan tapi pasti, beberapa bahan pokok dipasar tradisional Kualatungkal mulai merangkak naik. Kenaikan kenaikan yang signifikan kini membuat para kaum ibu rumah tangga mulai menjerit kewalahan.
Kenaikan mencapai 100 persen jelas membuat para ibu rumah tangga mulai memutar otak. Khususnya para pedagang kecil dan para pedagang dadakan.
Dari data yang dihimpun di lapangan, Kenaikan pada komoditi sayur sayuran diantaranya Daun Sop dari Rp 60 ribu perkilo naik menjadi Rp 100 ribu perkilo. Sedangkan Bunga Kol juga naik dari harga Rp 6 ribu perkilo menjadi Rp 12 ribu atau naik Rp 6.000 atau 100 persen.
Hal ini juga terjadi pada jenis sayuran wortel 100 persen dari harga normal Rp 7000 perkolo menjadi Rp 14000 perkilo. Sama dengan komoditi komoditi Kentang juga naik kisaran Rp 3 ribu hingga 4 ribu perkilo dari harga normal Rp 15 ribu menjadi Rp 18 hingga 19 ribu perkilo, tergantung kualitas dan kondisi kentang.
Sedangkan untuk komoditi Bawang putih, dari harga normal Rp 40 ribu perkilo naik menjadi Rp 50 ribu perkilo, atau naik Rp 10.000 perkilo. Sementara bawang putih masih normal bahkan cendrung turun tergantung kualitas Bawang. Untuk harga bawang merah dengan kualitas baik harga Rp 40 ribu perkilo sementara yang kurang bagus kisaran Rp 20 ribu perkilo.
Namun untuk komoditi Cabe merah/ rawit cendrung turun sejak bulan suci romadhan. Untuk hanrga Cabe merah turun menjadi Rp 25 ribu perkilo dari harga Rp 40 ribu. Hal yang sama juga terjadi pada harga Daging ayam Ras yang setiap hari mengalami penurunan.
Namun berbeda dengan harga telur Ayam Ras yang mengalami kenaikan yang signifikan. naik dari harga normal Rp 12 ribu per 10 butir naik menjadi Rp 14 hinga 15 ribu perbutir.
Salah satu pedagang sayuran dipasar tradisional parit satu, Rini (30) menuturkan jika kenaikan harga diakibatkan oleh cuaca. Faktor lain seperti tingginya permintaan dipasaran hingga kurangnya pasokan jenis tertentu juga menjadi faktor kenaikan harga komoditi sayur-sayuran dipasaran.
“Memang beberapa jenis sayuran naik, ada yang hampir 100 persen ada yang hanya naik 500 perak. Namun tetap saja pembeli tetap seperti biasanya.” katanya.
Disampaikanya, kenaikan kenaikan di beberapa bahan pokok akan terus terjadi senjelang ibuh fitri. Menurutnya kenaikan ini merupakan hukum pasar yang terus terjadi pada hari hari besar.
“Kita tidak tau masalah pastinya, yang jelas modal pengambilan dari pengepul sudah naik mengikuti pasaran” tukas wanita berlohat padang tersebut.
Terpisah, Marwitak salah satu ibu rumah tangga mengaku, Kenaikan beberapa bahan pokok sempat membuatnya kualahan. Sebab ia harus menghemat pengeluaran demi memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
“Pengeluaran bulan puasa ternyata lebih besar dari hari hari biasanya, apa lagi kita harus menghadapi hari Raya pasti banyak mengeluarkan biaya, jadi dari sekarang kita berhemat. Membeli kebutuhan secukupnya mengingat kondisi ekonomi sekarang sudah susah, tambah lagi bahan pokok nulai naik.” tukas ibu beranak 2 ini. (Her)