Jambi, AP – Lembaga konservasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menyebutkan areal gambut Hutan Lindung Londerang di Provinsi Jambi dalam kondisi kritis, sehingga diperlukan pembangunan sekat kenal untuk memulihkannya.
Manager Conservation Sains Unit (CSU) WWF Indonesia Thomas Borano, mengatakan dari luasan 12.600 hektara di Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang di antaranya sekitar 90 persen kondisinya kritis. “Kerusakan hutan lindung gambut di Londerang itu akibat kebakaran hutan yang terjadi tahun 2015 lalu, dan hampir setiap tahun selalu mengalami kebakaran,” kata Thomas dalam media brieffing dengan wartawan, Sabtu (10/06).
Dalam memulihkan kawasan gambut yang terdegrasi itu, WWF melalui Program MCA-Indonesia Koridor menyiapkan 70 sekat kanal di Hutan Lindung Gambut Londerang yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Muarojambi dan Tanjung Jabung Timur.
WWF dengan dukungan MCAI melakukan pembangunan sekat kanal sebanyak 70 unit yang terdiri dari 10 unit berukuran besar (di atas 6 meter), dan 60 unit sekat kanal yang berukuran kecil (di bawah 6 meter). WWF juga melakukan restorasi dengan menanam bibit tananam jelutung dan buah-buahan pada areal seluas 250 hektare. Program restorasi di kawasan itu dilakukan kerja sama dengan masyarakat di sekitar kawasan itu yang dilatih untuk membangun kanal sesuai konsep dari Badan Restorasi Gambut (BRG). Lalu mereka juga membentuk kelompok untuk melakukan restorasi dan rewetting (pembasahan kembali) kawasan itu.
“Sekat kanal itu setidaknya dapat membasahi gambut untuk mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan pada tahun-tahun berikutnya,” katanya.(ant)