Kualatungkal, AP – Polemik pasar obral di lingkungan Masjid Raya Almuttaqin ditentang sejumlah pihak karena dapat menganggu jemaah tengah menjalan ibadah ditanggapi dingin Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop), Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Kepala Dinas Perindagkop Tanjabbar, Syafriwan, mengatakan sebelumnya pihaknya tidak serta merta langsung menempatkan pasar obral di sekitar lingkungan masjid raya Almuttaqin. Dari tahun ketahun kata dia, lokasi tersebut sudah menjadi lokasi strategis untuk menggelar pasar obral.
Syafriwan menyebut, bukan hanya tahun ini, tahun tahun sebelumnya Pemkab juga berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan dan menetapkan lokasi pasar sebagai bentuk layanan masyarakat menjelang lebaran.
Penentuan lokasi pasar obral ditunjuk berdasarkan kesepakatan, baik masyarakat sekitar, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Pemkab.
“Pengurus Masjid sudah setuju dan ikut bahu membahu membantu pedagang melaksanakan pasar obral tersebut,” ujar Syafriwan.
Dia menambahkan, pengurus Masjid justru senang dengan adanya pasar obral karena ada pemasukan buat merehab Masjid Raya Almuttaqin. Untuk bagian pinggir jalan dekat Masjid itu retribusinya ditarik oleh pengurus Masjid.
“Jadi bagaimana bisa pengurus Masjid itu keberatan. Pedagang juga tidak diperbolehkan melakukan keributan pada waktu berjamaah. Seperti menghidupkan musik saat waktu shalat, atau hal lain yang dapat menganggu para jemaah,” bebernya.
Pelaksanaan pasar obral untuk menyediakan kebutuhan pasar obral guna memenuhi kebutuhan masyarakat pasar murah untuk masyarakat.
“Yang menikmati masyarakat juga untuk kebutuhan idul fitri,” tukasnya. Pihaknya sudah memberi himbauan kepada seluruh pedagang untuk selalu menghormati jamaah yang tengah melakukan kewajiban sepeti sholat di Masjid. her