Muarasabak, AP – Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H Romi hariyanto, menghadiri acara Safari Ramadhan terakhir Pemkab Tanjabtim tahun 1438 Hijriah/2017 Masehi, acara yang dilaksanakan di masjid AL- Istiqosah Desa Catur rahayu, Kecamatan Dendang, rabu (14/6) malam itu, dihadiri oleh Kapolres Tanjabtim, para OPD, Camat, Kades/Lurah, masyarakat sekitar dan para undangan lainnya.
Dalam rangkaian acara, seperti biasa dilaksanakan di Kecamatan lain, bupati juga mengadakan dialog dengan masyarakat serta penyerahan bantuan ambal sajadah dan bantuan baznas.
Bupati Tanjabtim dalam Sambutannya mengatakan, Tujuan dari Safari ramadhan ini adalah mempererat tali silaturahmi antara bupati, pejabat Pemerintah Tanjabtim dengan masyarakat.
“Untuk itu, hendaknya momentum Safari ramadhan ini kita jadikan pendekatan dengan masyarakat dan menerima langsung apa yang menjadi keluhan, kritikan dan saran dari masyarakat kepada pemerintah dalam membangun Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini,” jelas Bupati.
Dalam rangkaian dialog, Ariska selaku Kepala SMP 24 Tanjabtim sempat mengusulkan pertanyaan kepada bupati tentang saber pungli, yang mana sering dianggap terjadi di setiap sekolah karena pembelian seragam sekolah yang tidak boleh dikoordinir.
Ia menceritakan, Pada beberapa bulan yang lalu pihaknya mendapat surat Edaran tentang Saber Pungli dari dinas Pendidikan. setelah dibaca ada larangan bagi Sekolah mengkoordinir pembelian seragam Sekolah. Yang menjadi pertanyaannya, khusus seragam biru putih dan pramuka, tidak menjadi masalah karena cukup banyak dijual dipasaran. Tetapi, khusus seragam Olahraga dan Batik Sekolah yang menjadi masalah.
“Kalau pakaian Olahraga dan Batik kita suruh siswa yang beli, saya kira warna dan bentuknya akan berbeda-beda. Padahal, yang namanya seragam harus sama. Kita mau Koordinir takut dikira Pungli,” ceritanya.
Mendapat pertanyaan sekaligus masukan itu, bupati langsung merespon baik. Meskipun memang tidak ada ruang bagi pungli. Tentu ada kebijakan lain dalam hal tertentu, seperti yang dikeluhkan para Kepala Sekolah.
“Terkait hal ini, nanti saya akan koordinasikan Pak Waka Polres, selaku Ketua Saber Pungli, setelah itu hasil koordinasi akan kami sampaikan ke Sekolah-sekolah,” tanggap bupati.
“Dalam hal ini, Pemkab bekerja sama dengan pihak Polres Tanjabtim memang melarang keras terhadap pungli yang ada disekolah. Tapi ada sesuatu yang harus kita perhatikan terkait pembelian baju seragam sekolah. Seandainya perlu dikoordinir supaya semua itu tidak dipermasalahkan selagi sesuai jalur dan tidak ada pungutan liar,” terang Romi.
Terkait pertanyaan masyarakat Kecamatan Dendang tentang infrastruktur?. Bupati menjekaskan, Jalan Dendang sangat berbeda dari Kecamatan lain, dikarenakan pembangunan jalan di Dendang sudah rigid beton. Pemerintah berusaha keras untuk membangun infrastruktur sampai ke pelosok desa tapi secara bertahap.
“Insya allah, kami mohon doa nya, apa bila Tanjabtim mendapat DAK ditahun 2017 ini, pembangunan jalan di Kecamatan Dendang akan dilanjutkan,” pungkasnya. fni/adv