Jambi, AP – Dua dari tiga hafidz Al Quran 30 juz yang diterima masuk Universitas Jambi (Unja) tanpa seleksi pada tahun 2017 memilih berkuliah di fakultas kedokteran Universitas Jambi.
“Sudah ada tiga penghapal Al Quran 30 Juz yang diterima Unja, dua di antaranya memilih masuk prodi kedokteran dan satu lainnya memilih manajemen di fakultas ekonomi,” kata Rektor Unja Prof H Johni Najwan di Jambi, Rabu (21/06).
Menurut dia, ketiga penghapal Al Quran 30 juz itu masuk Unja tanpa tes tulis. Perguruan tinggi berkampus di Mendalo dan Telanaipura Jambi itu menggelar ‘karpet merah’ buat penghafal Al Quran 30 juz untuk masuk perguruan tinggi itu otomatis dan bebas memilih fakultas yang diinginkannya sesuai dengan prodi asal sekolah masing-masing.
Satu di antara yang masuk Unja tanpa tes itu Wulan seorang hafidzah asal Madrasah Aliyah Bogor Jawa Barat memilih masuk prodi kedokteran bersama M Haikal Alfarisy lulusan SMA di Nangroe Aceh Darussalam yang juga memilih jurusan itu.
Sedangkan seorang hafidz asal Jambi, Uthaylah dari Madrasah Aliyah Jambi yang memilih prodi manajemen di Fakultas Ekonomi dan Studi Pembangunan.
“Kami tawarkan kepada para ketua prodi untuk menggaet mereka, semuanya berebut untuk bisa menarik mereka, tapi akhirnya mereka memilih kedokteran dan manajemen,” kata rektor.
Menurut dia, penerimaan mahasiswa baru dari jalur hafidz Al-Quran tersebut diserahkan kepada kebijakan masing-masing rektor dengan kriteria memenuhi kriteria atau hafal Al Quran 30 juz. Universitas Jambi telah beberapa tahun terakhir menerima mahasiswa baru dari jalur itu, dan beberapa diantarannya berprestasi di baik dalam bidang akademik maupun di luar akademik.
“Salah seorang hafidzah dari Unja bahkan berhasil menjadi juara pada MTQ tingkat provinsi di Jambi. Mereka konsisten dan secara akademik mereka juga bagus,” katanya.
Lebih lanjut Rektor Unja menyebutkan, pihaknya akan terus melanjutkan program penerimaan mahasiswa baru dari jalur hafidz Al Quran karena menurut dia merupakan sebuah kehormatan bisa menerima generasi muda yang memiliki kelebihan dari Allah SWT, yang tidak semua orang mampu mendapatkannya.
Ia berharap, para orang tua terus memupuk dan menyalurkan putra-putrinya yang memiliki kelebihan dalam menghafal Al Quran untuk mampu menuntaskan 30 Juz.
“Bagi orang tua kehadiran mereka merupakan sebuah anugerah, dan diharapkan bisa menginspirasi generasi muda kita. Unja membuka pintu bagi siswa-siswi dan generasi muda hafidz Al Quran,” kata H Johni Najwan menambahkan. ant