Jambi, AP – Gubernur Jambi Zumi Zola minta masyarakat di wilayahnya untuk teliti dan waspada ketika membeli bahan pangan khususnya menjelang lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah, untuk menghindari produk-produk yang tidak layak konsumsi.
“Masyarakat perlu untuk teliti, waspada dan bijak sebelum berbelanja terutama membeli bahan pangan, namun tidak perlu panik karena jajaran pemerintah daerah, BPOM, Kepolisian dan pihak terkait akan terus mengawasi peredaran makanan dan bertindak,” katanya dihubungi dari Jambi, Rabu.
Pernyataan gubernur tersebut terkait penemuan hampir dua ton daging beku babi hutan (celeng) dari salah satu gudang di Jalan Lingkar Barat, Kota Jambi oleh Tim Satuan tugas (Satgas) Pangan Provinsi Jambi.
Menurut gubernur, penemuan daging celeng itu merupakan aksi yang dilakukan Satgas Pangan yang terdiri dari jajaran Pemprov dan Polda Jambi dalam mengawasi peredaran makanan menjelang hari raya Idul Fitri.
“Kami terus melakukan upaya-upaya agar dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat dan melindungi masyarakat dari pangan yang berbahaya termasuk yang menyalahi aturan seperti tidak memiliki izin,” tegasnya.
Zola lagi-lagi mengingatkan bahwa masyarakat perlu untuk waspada dan bijak sebelum berbelanja terutama membeli daging, namun tidak perlu panik.
Sebelumnya Tim Satgas Pangan yang terdiri Satpol PP, Dinas Peternakan dan Polda Jambi mengamankan sekitar dua ton daging celeng yang sudah beku dari salah satu gudang di Kota Jambi, Selasa (20/6).
Dari hasil pemeriksaan Tim Satgas, diketahui pemilik gudang atas nama Poltak Parapat dan tidak memiliki izin sebagai tempat pemotongan dan penyimpanan daging hewan. Pemilik hanya memiliki izin SIUP yang sudah habis masa berlakunya.
Tim juga mengecek daging yang disimpan di lemari es itu, dokter hewan yang turun langsung ke lokasi gudang penyimpanan itu menyatakan bahwa daging celeng tersebut sudah tidak layak dikonsumsi lagi dan harus secepatnya dimusnahkan.
Data sementara, pemilik dan pekerja gudang tersebut menerima daging celeng dari perburuan liar. Daging kemudian dipotong-potong dan di simpan di dalam lemari es ukuran besar yang kemudian dipasarkan ke Pulau Jawa. ant