Kualatungkal, AP – Miris, kondisi itu yang layak diungkapkan saat melintasi di TPU (Tempat Pemakaman Umum) di jalan Siswa Ujung yang dipenuhi dengan sampah. Ironisnya, kondisi ini terus terjadi tanpa ada penanganan serius dari pemerintah daerah.
Bahkan tumpukan sampah di depan TPU nampak menumpuk dan berbau tidak sedap terjadi sepanjang hari. Sehingga kondisi ini membuat masyarakat sekitar khususnya warga RT 18 kelurahan Patunas mengeluh.
Ketua RT 18 pemekaran dari RT 04 keluharan Patunas Kecamatan Tungkal Ilir, Robi Iskandar membenarkan, menurutnya, kondisi ini terjadi setiap hari. Warga khususnya di RT 18 juga sudah mengeluhkannya.
Bahkan kata dia, RT 18 sudah mengajukan permohonan pembuatan Tong sampah untuk menampung sampah yang berserakan. Bukan hanya itu, warga juga mengusulkan pemindahan lokasi tong sampah tersebut, tidak ditempatkan di perkuburan ummat islam ini.
“Kita sudah usulkan tapi kondisi itu tetap terjadi. Bahkan tong sampah yang disiapkan Pemkab ditiga titik didekat lokasi TPU sudah tidak ada sehingga warga membuang sampah di lokasi TPU,” katanya.
Selain kekurangan fasilitas, Ia juga menyesalkan kurangnya kesadaran warga. Kalau warga semuanya sudah diarahkan sebelum jam 8 atau sembilan pagi, tidak boleh buang sampah. “Jadi tumpukan sampah yang berada tepat di depan lorong masuk kawasan kami bukan dari warga kami, melainkan warga sekitar yang melintas,” imbuhnya.
Diceritakannya, awal lebaran ke 2, di lokasi itu tumpukan sampah sempat membumbung tinggi dan menganggu kenyamanan warga, hal ini lantaran tidak tersedianya tong sampah di depan asrama Kodim dan di dekat gudang kayu di jalan sekitar TPU.
“Kalau dulu tidak seperti ini, sejak tong sampah di simpang asrama kodim dan di depan Bangsal hilang, warga memilih buang sampah di dekat TPU,” katanya.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah agar sampah tidak di buang di TPU. Karena kata dia, pemakaman merupakan tempat sakral bagi umat muslim. “Kami harap pemerintah dapat mengerti dan memberi solusi sesegera mungkin untuk memindahkan tempat pembuangan sampah tersebut di perkuburan ummat muslim,” tukasnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Tanjabbar Suprayogi menyayangkan kondisi itu. Selain mengganggu kenyamanan masyarakat, TPU seharusnya mendapat perhatian khusus baik dari warga sekitar maupun pemerintah daerah.
Kesadaran masyarakat sangat minim soal kebersihan seharusnya Pemkab lebih pro aktif soal kebersihan lingkungan, terutama di tempat pemakaman umum.
“Ini cerminan kurangnya sosialisasi dinas terkait. Budaya membuang sampah dikalangan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam menjaga budaya kebersihan. Pemkab juga harus hadir soal sampah dan kebersihan lingkungan. Kalau dibiarkan, siap-siaplah menjadi kota sampah,” bebernya.
Sayangnya Pemerintah Tanjabbar atau dinas terkait belum bisa dimintai keterangan terkait tumpukan sampah di TPU Siswa Ujung yang membuat masyarakat resah dan kurang nyaman. her