Jambi, AP – Maraknya praktik Pungutan Liar (Pungli) di tempat rekreasi pada saat libur Idul Fitri 1438 H sangat disayangkan, hal ini sangat meresahkan dan merugikan banyak pihak, meski telah di bentuk tim saber Pungli oleh pemerintah nampaknya hanya seremoni saja.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Ibnu Kholdun, mengatakan, masyarakat yang pergi ketempat rekreasi karena ingin mencari kenyamanan. Namun sayangnya dengan adanya praktik Pungli kenyamanan masyarakat sudah terganggu.
Seharusnya, kata dia, sebelum ada pemberitaan praktik Pungli, sudah ada pelaku Pungli yang dijerat oleh Saber Pungli.
“Jadi mana tim Saber Pungli yang sudah dibentuk pemerintah, atau jangan-jangan hanya seremoni,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat seperti inilah momentum sangat pas bagi tim saber Pungli menunjukan kinerjanya, dan bukan hanya mendengar laporan.
Dia juga menyoroti kinerja pemerintah daerah setempat yang menurutnya terkesan tutup mata.
“Inikan sudah terjadi tahun sebelumnya kenapa masih juga terjadi apa Pemda tutup mata,” ujarnya.
Dia berharap praktik Pungli segera ditindaklanjuti, karena masyarakat perlu kenyamanan ketika hendak berlibur.
“Harus ditindak tegas, masyarakat sudah resah,” pungkasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kerinci Yuldi Herman menanggapi aksi pungli yang dilakukan di berbagai tempat wisata di Kerinci, pihaknya sudah meminta instansi terkait untuk turun langsung melakukan pengecekan.
“Sebenar ini tidak boleh terjadi. Kita meminta pada pihak yang berwajib memproses sesuai aturan yang berlaku, dan dinas terkait harus bertanggung jawab,” ujar Yuldi.
Bahkan Yuldi menilai, mahalnya tarif masuk dan parkir tersebut merupakan kesalahan Dinas Pariwisata, karena menyerahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga. Alhasil, pihak ketiga seenaknya mengambil keuntungan yang besar.
“Solusinya UPTD Objek Wisata Dinas Pariwisata yang harus mengelolanya. Jangan diserahkan kepada pihak ketiga lagi,” pungkasnya.
Pantauan Aksi Post di berbagai tempat wisata seperti objek wisata Danau Kerinci, wisata Kayu Aro, Aroma Pecco dan Air Terjun Telun Berasap. Untuk masuk dan parkir, pengunjung terpaksa membayar Rp 35 ribu perorang.
Salah seorang pengunjung yang enggan menyebutkan namnya mengatakan, mereka datang jauh jauh ingin melihat Air Terjun Telun Berasap namun sampai di sini biaya karcis sangat mahal, mereka merasa diperas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.
“Mana Tim Saber Pungli di kerinci, bupati Keinci harus turun juga, Tangkap dong pelaku Pungli di objek Wisata,” ujarnya.
Disisilain, Banyaknya keluhan warga, khususnya pengunjung objek wisata di Kerinci, Aliansi Peduli Pariwisata Kerinci (APPK) berencana menggelar aksi Demo di kantor Bupati Kerinci, Selasa (04/07) besok.
Rencana aksi damai tersebut dinyatakan langsung para pengurus APPK kepada wartawan, Minggu (2/7) kemarin, paska diserahkannya Surat Pemberitahuan Aksi (SPA) ke Mapolres Kerinci.
Ketua Aliansi Peduli Pariwisata Kerinci (APPK) , Arisman, menjelaskan aksi direncanakan digelar pada selasa (4/7) nanti. Massa akan berkumpul di Kantor Bupati Kerinci.
Arisman menjelaskan ada dua tuntutan yang akan disampaikan ke Bupati Kerinci dalam aksi nanti. Pertama kita meminta Bupati Kerinci mencopot jabatan Kadis Disporaparbud dan Kadis Perhubungan.
APPK menilai dua Kadis tersebut membiarkan pungli terjadi, tanpa ada mengambil tindakan tegas. Karena kasus Pungli di objek wisata milik Pemkab Kerinci sudah terjadi di tahun 2016 lalu. Dan kembali terjadi di 2017 ini.
“Jadi substansinya itu saja, kami menilai mereka tidak mampu mengatasi masalah tinnginya tiket masuk dan parkir di objek wisata milik pemkab Kerinci, semenjak menjabat sebagai kepala Dinas yang menyebabkan rusaknya citra pariwisata Kerinci,” ujarnya.
Arisman menambahkan, penyampaian pendapat dalam bentuk aksi merupakan hak warga. Karena itu, Dengan harapan kedepan permasalahan ini tidak terulang kembali tuturnya.
Sementara itu, Inisiator berdirinya APPK, Zalmianto menghimbau kepada semua pihak dan semua organisasi ikut bergabung dengan APPK, untuk menyelamatkan Potensi Pariwisata yang ada di Kerinci.
Dia juga berharap kepada masyarakat yang peduli denga wisata kerinci. untuk bisa ikut membubuhkan tanda tangan di Petisi Sakti.
“Saya harap semua masyarakat bisa ikut membubuhkan tanda tangan pada Petisi Sakti. Demi menyelamatkan masa depan potensi wisata di Kerinci,” ungkap dia.
Sementara itu, Kapolres Kerinci, melalui Kasat Intel AKP Yulizar mebenarkan bahwa pihaknya telah menerima SPA dari pengurus APPK beberapa waktu lalu. Dirinya berharap aksi tersebut bisa berjalan damai dan aman.
“Kita akan aman kan jalannya aksi. Kita berharap semua perlserta aksi bisa membuat situasi yang kondusif tampa adanya hal yang melanggar hukum,” tandasnya. hen