Jambi, AP – Pasca lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah 2017 harga-harga kebutuhan pokok dibeberapa pasar tradisional di Kota Jambi masih tetap stabil dan tidak terjadi gejolak harga yang signifikan.
Pantauan harga di pasar Angso Duo, harga bawang merah Rp 26 ribu per kilogram, bawang putih Rp 32ribu/kg, cabai rawit Rp 40 ribu/kg, cabai merah Rp 24 ribu/kg, bawang bombai Rp 18 ribu/kg, tomat Rp 6.000/kg, beras kualitas sedang Rp 10.500/kg, gula pasir Rp 12.500/kg.
Minyak goreng Rp11 ribu/kg, tepung terigu Rp 7.000/kg, telur ayam ras Rp 1.200/butir, tahu Rp 5.000/10 biji, tempe Rp 7.000/kg, daging ayam potong Rp 30 ribu/kg, daging sapi Rp 120 ribu/kg, ikan patin Rp 17 ribu/kg, ikan nila Rp 30 ribu/kg, kentang Rp 13 ribu/kg, timunRp 8.000/kg, dan wortel Rp 6.000/kg.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Provinsi Jambi Subiyanto mengatakan harga-harga kebutuhan pokok selama hingga pasca lebaran masih tetap stabil. Memang ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan, namun tidak signifikan. “Kenaikan masih dalam batas kewajaran,” ungkapnya kepada Mediajambi.com via ponselnya, Sabtu 1 Juli 2017.
Dikatakannya, pihaknya bersama TPID Jambi terus melakukan pemantauan harga-harga kebutuhan pokok. Termasuk mengecek ke gudang-distributor guna melihat stok. “Mudah-mudahan tidak ada lonjokan harga, asalkan distribusi lancar,” ucapnya.
Karena menurutnya lonjakan harga terjadi bila konsumen melakukan aksi beli.Untuk itu dia menghimbau kepada konsumen agar membeli kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan. “Monopoli harga akan dilakukan distributor, dengan alasan stok menipis,” ungkap Subiyanto.
Bahkan kata dia Tim Satgas Pangan Polda Jambi juga turut memantau harga sembako dan ketersediaan bahan pokok di Kota Jambi.
Guna mengantisifasi Satgas Pangan Polda Jambi berkoordinasi dengan distributor agar ketersedian mencukupi sehingga tidak muncul atau berdampak pada penaikan harga sembako nantinya.
Dalam hal ini, tim akan langsung berkoordinasi dengan Bulog dan Disperindag untuk mengambil langkah ketersedian atau stok pangan agar bisa mencukupi dalam sepekan ke depan dan pihak Polda akan terus monitoring dan turun ke pasar guna antisipasi permainan harga di tingkat pengecer. (mas)