Kualatungkal, AP – Aktifnya Pelabuhan Kapal Besar RoRo yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) juga berdampak buruk, bahkan menambah tantangan baru bagi Pemerintah Daerah setempat.
Seperti halnya pada objek wisata yang sudah lama berdiri seperti Taman Ancol Beach dan Waterfront City (WFC) hingga saat ini terkesan kerap disalah gunakan oleh kaum remaja dan oknum yang tak bertanggung jawab.
Salah satu tokoh pemuda Kabupaten Tanjabbar, Yogi Syaiful mengungkapkan hal itu bisa saja terjadi kapan saja di sekitar pelabuhan RoRo Kualatungkal, apalagi banyak penumpang kapal yang dari jauh ingin melepas penat tentu butuh tempat peristirahatan sementara.
“Kalau di Taman Ancol Beach dan WFC kerap disalah gunakan oleh kelompok tertentu sebagai tempat pesta miras, bahakan seperti contohnya tempat berbuat mesum dan transaksi Narkoba. Tidak menutup kemungkinan hal ini juga terjadi disekitaran pelabuhan Roro, seperti akan berdirinya warung remang-remang dalam waktu dekat,” ungkap Ketua KNPI Tanjabbar ini.
Menurutnya hal inilah yang bakal menjadi tantangan berat pemerintah setempat terutama instansi terkait yaitu Satuan Pol PP.
“Sebelum terjadi hal-hal yang mempengaruhi masyarakat ini, instansi terkait harus segera waspada dan melakukanbpengawalan yang ketat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Tanjabbar, Samsul Jauhari Harahap mengakui akan ada tantangan baru bagi pihaknya.
“Ya, itu pasti ada, yang namanya penyakit masyarakat (pekat) sulit kita hindari. Kalau untuk dalam pelabuhan saya rasa tidak bisa sembarang orang yang masuk karena sudah dijaga ketat oleh petugas perhubungan, nah kalau diluar area pelabuhan ini yang akan kita bahas,” akui Kasat Pol PP.
Untuk mengatasi hal ini, dikatakan dia, pihaknya mulai menyiapkan langkah-langkah pengawalan ketat seperti melakukan patroli rutin setiap malam disekitar pelabuhan dan tempat- tempat yang rawan.
“Diluar itu kita slalu patroli rutin, apalagi di lokasi-lokasi yang gelap tanpa lampu penerangan, pernah kita menemukan pasangan ditempat yang gelap itu kita suruh pulang, kecuali pasangan yang sdang mesum itu akan kita bawa ke kantor dulu untuk pembinaan,” jelasnya.
Selain itu, Jauhari juga mengharapakan sepanjang jalan menuju RoRo ataupun ditempat yang rawan terjadi pelanggaran harus ada lampu penerangan.
“Lampu kita minta harus terang, seperti kafe-kafe di Ancol dan WFC musik kita minta dikecilkan, remaja yang masih berkeliaran jika sudah larut malam kita suruh pulang. Ini merupakan bagian dari solusi dan cara kita untuk mengatasi hal tersebut,” lanjut Kasat Pol PP. (her)