Batanghari, AP – Selama semester pertama tahun 2017 peristiwa kebakaran terjadi di wilayah kabupaten tersebut sebanyak 14 kasus. Kebakaran ini melanda rumah penduduk, peristiwa yang merupakan musibah ini sering kali terjadi akibat didominasi faktor kelalaian pemilik rumah.
Dari jumlah kasus tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada pertengahan tahun lalu yang hanya tercatat sebanyak 6 kasus kebakaran sejak Januari Hingga Juni 2016.
Hal ini dikatakan oleh Zailani selaku Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Batanghari, Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan peretengahan tahun 2016 lalu, pada pertengahan tahun ini kasus kebakaran di Kabupaten Batanghari mengalami peningkatan yang signifikan.
“Iya, jika kita bandingkan dengan tahun lalu, pada tahun ini kasus kebakaran rumah meningkat,” kata Zailani, Selasa (04/07).
Zailani menjelaskan, sebagian besar kasus kebakaran tersebut disebabkan oleh ketidak sengajajaan atau kelalaian pemilik rumah. Seperti akibat korsleting listrik, kompor gas, obat nyamuk, dan juga disebabkan oleh petasan atau kembang api.
“Biasanya disebabkan karena faktor ketidaksengajaan pemilik rumah, seperti lupa mematikan kompor gas dan akibat obat nyamuk bakar,” jelasnya.
Selanjutnya, dari delapan kecamatan yang ada terdapat dua kecamatan yang merupakan wilayah yang termasuk rawan terjadinya kebakaran, yakni dengan tingkat kebakaran yang cukup tinggi.
“Ada dua kecamatan yang tingkat kebaran cukup tinggi, diantaranya Kecamatan Mersam dan Kecamatan Bathin XXIV,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dari dua kecamatan tersebut setidaknya tercatat hampir 10 kasus kebakaran terjadi pada tahun ini. “Untuk total kerugian materil akibat kasus kebakaran tersebut, diperkirakan mencapai 410 juta rupiah,” pungkasnya. (sup)