Jambi, AP – Sebanyak 17 orang korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan Operasi Ramadniya sejak 19 Juni hingga 4 Juli 2017, oleh Polda Jambi dan jajarannya selama arus mudik dan balik lebaran.
Melihat data korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas tersebut, kepolisian Jambi menilai masih cukup tinggi pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi, Kamis (06/07).
Namun dinilai secara keseluruhan untuk situasi gangguan keamanan dan lingkungan di masyarakat atau Kamtibmas di wilayah hukum Polda Jambi, dinilai sudah cukup kondusif.
“Secara umum kondusif namun untuk ada peningkatan dalam pelanggaran lalu lintas,” kata Kuswahyudi.
Menurutnya, selama 16 hari pelaksanaan operasi pengamanan mudik dan balik lebaran itu Polda Jambi dan jajaran mengeluarkan 889 surat tilang, hal itu terjadi peningkatan dari 2016 lalu yang tercatat hanya ada 351 kasus tilang dan untuk kasus teguran juga meningkat dimana pada tahun lalu 114 kasus dan tahun ini menjadi 253 kasus.
Dari pelanggaran itu terjadi 21 kasus kecelakaan lalu lintas dimana ada 17 korban meninggal dunia, 12 luka berat dan 24 luka ringan dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 201,6 juta.
Sedangkan pada 2016 lalu terjadi 51 kasus, 18 meninggal dunia, 33 luka berat dan 74 luka ringan dan kerugian capai Rp 380,3 juta.
Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat dari Jambi selama 16 hari tersebut melalui jalur darat sebanyak 36.159 orang, turun dari tahun 2016 lalu yang berjumlah 48.040 orang. Untuk kedatangan, tahun ini ada 32.869 orang dan 2016 lalu 37.172 penumpang.
Dari jalur laut tercatat sebanyak 19.724 penumpang yang berangkat dari Jambi dan naik dibanding tahun lalu yang hanya 15.163 orang. Sementara itu saat kedatangan tahun ini ada 21.890 orang dan tahun lalu 19.723 orang.
“Yang melalui bandara, keberangkatan dari Jambi tahun ini sebanyak 38.575 orang. Pada tahun lalu ada 20.172 orang, sementara kedatangan 37.386 orang tahun ini dan tahun lalu 17.702 orang,” kata AKBP Kuswahyudi. ran