Sarolangun, AP – Dibangun dua belas tahun yang lalu, pasar Limbur Tembesi yang berada ditepi jalan Lintas Sumatera tepatnya di Kelurahan Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun tidak difungsikan dengan baik dan kondisinya kini terbengkalai.
Kondisi pasar tersebut saat ini sangat memprihatinkan, selain dipenuhi semak belukar kondisi pasar yang sudah tua terlihat rapuh dan jorok, menanggapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sarolangun dari daerah pemilihan I Supratman mengatakan, Seharusnya pihak dinas Prindagkop bekerjasama dengan pihak Kecamatan Bathin VIII, Kelurahan Limbur Tembesi dan UPTD Segera mempungsikan Pasar Limbut yang sudah lama terbangkalai tersebut.
Supratman menilai pasar yang ada saat ini tidak mamapu menampung para pedagang, seperti pedagang ikan sudah berjualan sampai di tepi jalan raya, apalagi pasar yang digelar seminggu sekali padaha hari Kamis.
“Menggenai hari, luas lahan pasar dan tempat bisa dimusahwarahkan dengan masyarakat,” ujarnya.
Dan kedepan di lokasi pasar baru tersebut bisa di kembangkan pembangunan kios dan ruko menjadi aset daerah dan menambah PAD, tegas Supratman, oftimis.
Disisilain, Pihak ahli waris pasar Limbur Tembesi, Rosdayanti, mengaku akan menarik kembali lahan yang telah dihibahkan keluarganya ke Pemkab Sarolangun tersebut, jika tidak difungsikan kembali.
Pihak ahli waris juga menuding, Pemerintah kabupaten yang dilakukan oleh oknum tertentu telah memanfaatkan dana pembangunan pasar Limbur yang dikeluarkan oleh Pemkab tahun-tahun sebelumnya, namun realisasi mempungsikan pasar tidak ada.jadi untuk apa di bangun MCK dan instalasi listrik tersebut, “hanya mubazir saja” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Bathin VIII Masri, SH di konfirmasi mengatakan, “Sekitar dua bulan yang lalu Dinas Perindagkop Sarolangun, menggelar rapat tentang pasar Limbur yang saat ini terbangkali, rapat tersebut di hadiri Canat BathinVIII, Lurah Limbur Tembesi, UPTD Pasar dan lainnya, Kesimpulannya segera mungkin menyelesaikan batas lahan pasar dengan lahan warga sekitarnya, sehingga pada saat pembuatan sertifikat tidak menimbulkan sebuah persoalan, setelah itu lahan pasar dibersihkan dari semaka belukar, papar Masri, kemarin (06/07) Kamis. luk