Sungaipenuh, AP – Beberapa waktu lalu sejumlah siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 kota Sungaipenuh melakukan protes.
Protes ini dilakukan sejumlah siswa jurusan elektronika tak bisa mengikuti ujian di perguruan tinggi negeri. Selain itu, dikarenakan belum mendapatkan Raport dan Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) dari sekolah.
Seperti diungkapkan salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya, kepada sejumlah wartawan, mengakui, anaknya tidak bisa mengikuti ujian di perguruan tinggi jurusan Elektro dikarenakan belum mendapatkan Rapor dan SKHU dari sekolah.
“Pihak sekolah belum memberikan SKHU dan rapor kepada anak kami, sehingga anak kami tidak bisa kuliah di perguruan tinggi. Karena itu adalah syarat untuk masuk ujian Perguruan tinggi,” sebut dia, senin (10/07).
Ia yang menyayangkan tindakan pihak sekolah. Menganggap, pihak sekolah telah mengabaikan hak siswa.
“Tidak bisa ikut mendaftar perguruan tinggi dengan alasan SKHU dan rapor belum diberikan pihak sekolah. Banyak juga yang jadinya masuk ke perguruan tinggi swasta,” kata wali murid lagi.
Terkait hal ini, Kepala Sekolah SMK 5 Sungaipenuh, Faisal, membenarkan hal ini. Menurut dia, karena belum keluarnya SKHU. Namun, dirinya membantah kesalahan sekolah, pasalnya saat pengambilan SKH yang telah ditentukan sekolah siswa tersebut tidak datang.
“Siswa tidak mengambil saat waktu pengumuman kelulusan. Sedangkan setelah itu disambut dengan libur lebaran, tapi kemarin sudah kita berikan SKHU ke yang bersangkutan,” sebut Faisal
Lebih jauh Faisal menyebutkan, tidak semua siswa mengalami hal yang serupa. “dari 96 siswa lulusan, hanya beberapa orang saja yang belum mengambil rapat dan SKHU,” beber dia
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh, Hadiyandra, kepada wartawan, mengakui belum mendapat laporan dan informasinya.
“Kita belum dapat info dan laporannya, kita akan tindaklanjuti. Dalam waktu dekat kita akan panggil dan minta keterangan dari pihak sekolah,” tegas Hadiyandra.
Lebih jauh dia menyebutkan, meski bukan lagi kewengangan pihaknya, namun pihaknya tetap akan membantu mencarikan solusinya.
“Kita tetap akan bantu cari solusinya. Karena siswanya kan anak-anak kita dari Sungaipenuh, kalau memang tidak bisa melanjutkan keperguruan tinggi, kan kasihan”, tandasnya. (hen)