Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat nilai ekspor kelompok pertambangan pada Mei 2017 adalah 120,83 juta dolar AS yang didominasi ekspor migas sebesar 117,76 juta dolar AS.
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan mengatakan, dari tercatat ekspor Jambi selain migas, komoditas batubara menyumbang nilai eksposnya sebesar 3,07 juta dolar AS.
Secara kumulatif nilai ekspor kelompok pertambangan sampai dengan Mei 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 36,00 persen. Hal ini dipengaruhi naiknya ekspor pertambangan Jambi baik dalam bentuk migas maupun batubara, Kamis (13/07).
Sedangkan untuk ekspor kelompok pertanian pada Mei 2017 sebesar 14,73 juta dolar AS atau turun sebesar 16,54 persen dibanding April dan hal ini dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor komoditas pinang.
Untuk kumulatif ekspor kelompok pertanian pada 2017 sampai dengan Mei, naik sebesar 82,36 persen dibandingkan pada periode kondisi yang sama 2016 dan kenaikan nilai ekspor ini karena naiknya ekspor komoditas ikan dan udang, komoditas kopi, teh dan rempah-rempah, serta ekspor komoditas pinang dari Provinsi Jambi.
Sementara itu industri, kelompok industri turun sebesar 9,62 persen, dari 112,88 juta dolar AS pada April menjadi 102,02 juta dolar AS pada Mei 2017. Penurunan terjadi pada hampir seluruh komoditas ekspor kelompok industri.
Ekspor kelompok industri secara kumulatif sampai dengan Mei 2017, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya naik sebesar 77,11 persen dan kenaikan ini terjadi akibat naiknya ekspor komoditas karet dan olahannya, komoditas minyak nabati dan komoditas arang.
Sedangkan untuk kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan yaitu sebesar 47,81 persen diikuti kelompok industri 46,37 persen dan kelompok pertanian 5,82 persen.
Bila dirinci menurut komoditas, kelompok pertambangan didominasi oleh migas yang memberikan kontribusi mencapai 45,28 persen dan penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok industri yaitu karet dan olahannya yang mencapai 30,12 persen, sedangkan dari Kelompok Pertanian, komoditas pinang memiliki sumbangan 4,74 persen. ant