Sengeti, AP – Keberadaan kandang babi milik pengusaha keturunan yang berlokasi di desa kebon IX Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi mendapat keluhan warga. Pasalnya, menurut warga sekitar aroma yang ditimbulkan akibat tempat penggemukan babi tersebut menimbulkan bau yang sangat mengganggu.
“Aroma yang timbul dari kandang babi tersebut sangat tidak mengenakkan, kami menduga pengelolaan limbahnya tidak bagus hingga menimbulkan bau yang tidak sedap,” cetus warga sekitar yang tidak ingin namanya disebut.
Dari pantauan Aksi Post di lapangan, kandang babi milik Aheng tersebut memiliki beberapa blok, setiap blok yang ada terdiri dari beberapa sekat, kurang lebih sekitar 15 sampai 20 sekat dimana di dalamnya terdapat lima sampai sepuluh ekor babi, Aheng saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya dalam menjalankan usahanya sudah memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan, dirinya menampik segala tudingan warga yang menyebut bahwa pengelolaan limbahnya buruk hingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
“Pengelolaan limbah sudah kita jalankan sesuai aturan,” kilah Aheng, Rabu (13/07).
Aheng menyebut dalam pengelolaan limbah dari babi peliharaannya, dirinya sudah membangun Instalasi Pengolahan Air dan Limbah (IPAL), tak tanggung tanggung, IPAL yang dibangun sudah mengikuti standart dan sesuai aturan.
“IPALnya sudah kita bangun. Seperti yang anda lihat, namun memang IPAL kita belum bisa beroperasi karena terkendala listrik,” ulasnya.
Disoal perizinan terhadap gangguan atau izin HO?, dirinya menyebut bahwa telah mendapat persetujuan dari warga sekitar melalui surat persetujuan yang sudah dibubuhi tanda tangan warga.
“Sudah tanda tangan semua warga sekitar kandang saya ini,” pungkasnya sembari selembar surat persetujuan pembangunan kandang babi yang sudah ditandatangani warga.
Lain pihak, Firmansah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Muarojambi, mengatakan, oprasian ternak babi sudah mendapat rekom dari masyarakat setempat, tokoh masyarakat dan tokoh Agama dan sudah meliki ipal pengloloan limbah.
Hanya kata Firman, ipalnya belum beroprasi terkendala daya listrik yang belum memadai. ” kita sudah berikan peringatakan, jika tahun 2017 ini belum oprasi maka kadang ternak babi itu akan direkomendasi,” tutupnya. bds