Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama
Kualatungkal, AP-Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD, Riano Jayawardhana, dari partai NasDem yang tengah ditangani pihak Polres Tanjab Barat (Tanjabbar), dan Badan Kehormatan DPRD sampai saat ini belum ada kejelasan.
Pihak BK DPRD berkilah, bahwa pihaknya minggu kemarin sudah melayangkan surat ke Gubernur Jambi, H Zumi Zola untuk mendapatkan nomor surat agar kasus Riano segera diproses internal Badan Kehormatan DPRD Tanjab Barat.
Namun, Gubernur Jambi Zumu Zola pun mengaku, bahwa dirinya belum mendapatkan surat itu sampai saat ini. “Belum ada kita mendapatkan surat dari pihak DPRD Tanjab Barat dengan persoalan penistaan agama yang dilakukan anggota dewan dari Partai Nasdem untuk Tanjab Barat ini,”ucap Zola saat berkunjung ke Tanjab Barat, Rabu kemarin.
Dengan nada pelan, dikeliling para awak media, Zola menjelaskan, mungkin pihak BK DPRD Tanjab Barat hanya buang body ke Gubernur. “Mungkin cuma buang body saja itu BK, lempar masalah saja,” singkat Gubernur yang tidak mau panjang lebar.
Sementara, Sayfudin Marzuki, Ketua Badan Kehormatan DPRD Tanjab Barat, sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, bahwa sampai hari ini belum ada kejelasan dari pihak Badan Kehormatan DPRD Tanjab Barat untuk mengusut tuntas kasus Riano diinternal DPRD. Warga pun menilai, BK DPRD lamban dalam memproses kasus ini seolah-olah hanya cari selamat saja.
BK DPRD seakan-akan menutupu-nutupi persoalan Riano. Warga pun mengancam, akan kembali melakukan aksi dan akan mengepung Gedung DPRD Tanjab Barat dalam waktu dekat.
Indra Safari, tokoh masyarakat Tanjab Barat, sekaligus Ketua Forum Umat beragama Tanjab Barat, sebagai Pelapor, menyayangkan kinerja dari Badan Kehormatan DPRD Tanjab Barat. BK berjanji, akan mengusut kasus ini setelah hari Raya Idul Fitri, namun sampai detik ini belum ada keterangan dari pihak BK DPRD.
“Badan Kehormatan DPRD itu, sewaktu bulan puasa sudah kita datangi dan mereka member keterangan akan menuntaskan kasus Riano setelah lebaran ini, sekarang lebaran sudah lewat hamper satu bulan. Namun, tidak ada kejelasan dari pihak BK,”ucap Indra Safari.
Indra Safari juga mengungkapkan, bahwa masyarakat Kualatungkal sudah sering menanyakan kelanjutan kasus Riano kepada dirinya. Bahkan, masyarakat Kualatungkal mendesak akan mengepung Gedung DPRD, jika pihak BK DPRD maupun pihak hokum lamban dalam memproses kasus ini.
“Masyarakat mendesak untuk melakukan aksi kembali ke Gedung DPRD, namun saya tahan sampai hari ini, kita persilahkan dulu pihak terkait untuk melakukan proses kasus ini,”singkat Indra Safari. mg