Jambi, AP – Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jambi mendatangkan tambahan pasokan beras sebanyak 6.000 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi ini.
“Stok beras di Jambi saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan karena baru saja kita mendatangkan beras dari luar,” kata Kepala Bidang Pengadaan Operasional dan Pelayan Publik Bulog Divre Jambi, Saidi, Minggu (23/07).
Tambahan pasokan beras yang didatangkan tersebut diantaranya berasal dari Bulog DKI Jakarta dan Jawa Barat sebanyak 4.000 ton serta dari Jawa Tengah sebanyak 2.000 ton.
Stok beras yang berada di gudang Bulog, kata Saidi, saat ini sebanyak 2.700 ton dan dengan adanya tambahan pasokan beras itu sehingga saat stok beras yang berada di gudang Bulog Jambi total sebanyak 8.700 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.
“Pasokan beras tersebut juga akan didistribusikan ke gudang Sub-Divre di daerah kabupaten di Provinsi Jambi,” katanya menjelaskan. Provinsi Jambi menurutnya, bukan daerah sentra produksi beras karena hampir semua lahan ditanami komoditas selain padi sehingga pasokan beras yang dimiliki Bulog sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah.
“Tanaman padi yang ada hanya cukup untuk kebutuhan petani sendiri dan tidak untuk dijual kepada konsumen termasuk juga kepada Bulog, sehingga pasokan beras masih banyak didatangkan dari luar,” katanya.
Selain itu saat ini tim serapan gabah petani (Sergap) yang terdiri dari Bulog dan TNI serta pemerintah daerah setempat sedang mengecek masa panen di Kabupaten Kerinci dalam rangka stabilisasi harga beras gabah.
“Bulog Jambi belum bisa serap beras lokal di Kerinci karena harga beras di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 7.300 per kualitas medium. Sedangkan harga di penggilingan Rp 8.500 hingga Rp 9.000 er kg. “Jadi petani sudah mendapatkan harga jual yang bagus,” katanya. ant