Kerinci, AP – Salah satu lumbung pangan dalam provinsi Jambi produksi hasil pertanian Kedelai mulai melemah minus. Lemahnya ini, karena minat dan keinginan masyarakat untuk menanam kedelai dalam rangka prningkatan hasil pertanian masih sangat kurang.
Kepala Badan Ketahanan Pangan kabupaten Kerinci, Juanda menyebutkan, sulitnya mencari tempat pemasaran juga menjadi kendala dari para petani di kabupaten Kerinci untuk melakukan penanaman Kedelai.
“Ya, memang kita minus Kedelai dan Ikan, kalau pangan kita berlebih di kabupaten Kerinci, karena tidak ada tempat untuk menjualnya,”ujarnya, Selasa (25/07).
Tak adanya tempat pemasaran, kata Juanda, membuat minat petani untuk menanam kedelai tidak terlalu siginfikan di kabupaten Kerinci, dan ini berbeda dengan menanam Cabai, Kentang dan bahan makanan pokok lainya.
“Kita tidak ada memiliki pabrik untuk mengolah kedelai menjadi bahan olahan seperti Tempe dan tahu, berbeda dengan di daerah jawa. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan kedelai di kabupaten Kerinci, kita terpaksa mendatangkan dari luar daerah. Minat masyarakat untuk konsumsi kedelai juga tidak banyak,” sebutnya.
Ditanya berapa luas lahan petani yang ada menanam kedelei di kabupaten Kerinci ? Dirinya tidak mengetahui pasti jumlahnya, namun katanya sangat Minus. “Data Jumlahnya saya kurang tau persis, yang ada tanam di Tiga kecamatan saja di Kayu Aro, Gunung Raya dan Bukit Kerman. Tapi kita terus melakukan sosialisasi kepada petani untuk mengajak menanam kedelai”, tandasnya. (hen)