Muarasabak, AP – Perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 47 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), yang akan dibuka pada tanggal 5 Agustus 2017 mendatang, tinggal menghitung hari. Segala sesuatu tengah dipersiapkan dengan matang untuk memeriahkan acara tahunan ini. Salah satunya penyediaan lapak-lapak stan untuk para pedagang yang akan meramaikan GOR Paduka Berhala Muarasabak Tanjabtim tersebut.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tanjabtim, Hero Suratman, melalui Kabid Perdagangan, Muhammad Awalludin, ada sekitar ratusan pedangang yang akan mangkal di GOR Paduka Berhala, selama pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jambi. Pedagang itu akan dibagi didua tenda, yaitu tenda pujasera dan tenda souvenir non makanan.
“Tenda pujasera dengan kapasitas pedagang menampung sebanyak 32 pedagang dan tenda souvenir non makanan akan diisi sebanyak 80 UMKM pedagang,” kata Awal, panggilan akrab Kabid Perdagangan ini, saat ditemui di kantornya Kamis (27/7) kemarin.
Awal menjelaskan, bahwa tenda pujasera akan dikelilingi oleh tenda-tenda souvenir. Sementara itu, data para pedagang yang telah terkumpul dan yang sudah mendaftar ke pihaknya, ada sekitar 76 persen pedagang lokal Kabupaten Tanjabtim yang datang dari Sebelas kecamatan. Sisanya pedagang dari luar Kabupaten Tanjabtim.
“Jika dari waktu yang telah ditentukan pada tanggal 30 Juli mendatang, para pedagang tidak juga membayar kontribusi sesuai dengan kesepakatan, maka kita akan menggantikanya dengan pedagang cadangan. Saat ini saja sudah 6 pedagang souvenir yang menjadi cadangan,” jelasnya.
Selanjutnya, bagi pedagang yang tidak dapat masuk ke dalam lapak tenda, pihaknya berupaya akan mengatur dengan lahan yang ada. Dengan catatan, pedagang tersebut membuat tenda sendiri atau membuat saung sendiri dan tetap diawasi oleh pihaknya. Paling tidak terkaig dengan kebersihan. “Untuk uang kebersihan tetap ditanggung oleh pedagangnya,” tuturnya.
Sesuai dari hasil rapat pada Senin 17 Juli 2017 lalu, menetapkan bahwa pedagang harus membayar biaya kontribusi lapak sebesar Rp 250.000,-. Dengan rincian, yang paling utama uang kebersihan Rp 50.000,-, kemudian uang keamanan Rp 50.000,- dan uang instalator listrik 150.000,-. “Dan itu sudah di koordinatori oleh masing-masing bidang yang menanganinya. Jadi jumlah total kontribusi per lapak Rp 250.000,-,” paparnya.
Sementara, saat ditanya terkait keinginan Bapak Bupati dan Ibu Bupati, yang meminta jangan permainan yang berbau Judi ? Awal dengan tegas memastikan tidak ada. Pihaknya juga sudah mengigatkan para pedagang yang mendaftar, tidak ada pedagang yang membawa permainan berbau judi selama pelaksanaan MTQ. “Jika ada terdapat di lapangan akan kami tindak tegas, dan kami diskualifikasi. Jadi yang diperbolehkan itu hanya permainan anak-anak, seperti mandi bola, kereta anak, pemancingan dan lainnya yang berbentuk permainan anak,” tegasnya.
Ditambahkannya, jadi untuk pemasangan tenda keseluruhan akan selesai pada tanggal 2 Agustus mendatang. Kemudian barulah pihak terkait secara bersamaan memasang instalator listrik ke seluruh tenda. Sementara, tenda utama untuk acara pembukaan sudah selesai dipasang. “Insya Allah pada tanggal 2 Agustus semua tenda sudah terpasang. Jadi bisa menyiapkan yang lainnya,” tukasnya. fni