Muarasabak, AP – Sejumlah nelayan Kualajambi mendatangi kantor Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Kamis (27/07) pagi. Mereka mengadukan maraknya kapal trawl yang beroperasi di perairan pesisir daerah itu. Kondisi tersebut menyebabkan nelayan tradisional kesulitan bersaing.
Penghasilan nelayan tradisional relatif menurun sejak trawl kembali marak.
Menjawab hal itu bupati H Romi Hariyanto menjelaskan bahwa kewenangan menindak trawl itu sepenuhnya ada di Pemerintah Provinsi Jambi.
Romi juga mengaku geram dengan kegiatan trawl di perairan Tanjabtim. Bahkan, kata Romi, bukan nelayan Kualajambi saja yang mengeluhkan hal itu. Nelayan Nipahpanjang dan Sadu juga sama. “Seandainya saya punya kewenangan menindak, saya sendiri yang akan memimpin razia trawl. Saya pastikan informasi razia itu tidak akan bocor,” tegas Romi.
Walaupun kewenangan menindak trawl ada di provinsi Jambi, Romi dalam pertemuan di ruang utama kantor bupati itu memerintahkan langsung kepada kadis Perikanan untuk berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Provinsi Jambi. Sementara mengenai pembinaan dan bantuan yang selama ini diberikan Pemkab Tanjabtim, Nurdin, perwakilan nelayan mengaku sudah berjalan baik.
“Soal bantuan dan pembinaan, sudah kami terima dan sangat membantu. Namun kami merisaukan trawl yang makin marak,” kata Nurdin. fni