Oleh : Iffa Setiana
Mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Fort De Kock Bukittinggi
Apa itu Sepsis ?
Sepsis atau infeksi darah merupakan salah satu penyakit yang sangat serius dan berbahaya bahkan berujung pada kematian, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Dimana seseorang yang menderita sepsis pada seluruh tubuhnya terjadi peradangan yang disebabkan karena darah terinfeksi oleh mikroorganisme atau bakteri . Selain didalam darah, infeksi ini juga dapat terjadi di dalam urin, paru-paru, dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini kenapa dapat terjadi? Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga tidak mampu melawan masuknya bakteri.
Tahukah anda apa saja faktor penyebab yang dapat menjadi pemicu terjadinya sepsis?
- Pneumonia atau infeksi paru-paru
- Apenditis atau radang usus buntu
- Influenza
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi pada kulit akibat terjadi luka karena penggunaan infus maupun kateter.
- Infeksi setelah melakukan pembedahan operasi
- Infeksi pada sistem saraf sepeti Meningitis atau Ensefalitis
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Gejala Sepsis :
- Suhu tubuh yang tinggi maupun rendah (Demam atau Hipotermia)
- Denyut jantung cepat
- Nafas pendek
- Jumlah sel darah putih lebih tinggi dan normal
- Kurangnya produksi urin serta
- Batuk- batuk
Pencegahan Sepsis
Langkah pencegahan pada sepsis perlu diperhatikan guna menghindari resiko yang lebih serius, mengingat sepsis ini dapat menular. Pemberian imunisasi dapat dilakukan guna mencegah terjadinya sepsis, menjaga kebersihan badan dengan membiasakan diri mencuci tangan setelah beraktifitas, dan yang paling utama adalah menghindari sumber yang dapat menjadi penyebab infeksi .
Diagnosa Sepsis
Sulitnya mendiagnosa sepsis dikarenakan munculnya gejala yang terjadi akibat dari penyakit yang lainnya, sehingga diperlukan beberapa serangkaian prosedur pemeriksaan untuk memastikan dan mencari tahu apa yang menyebabkan terjadinya sepsis. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain; pemeriksaan tes darah, tes urin, biopsi pada luka jika terdapat luka, tes sampel feses, tes dahak jika penderita mengalami batuk berdahak, rontgent dada, dan CT Scan.
Pengobatan Sepsis
Sepsis yang terjadi karena pembedahan atau kateter umumnya tidak memerlukan pengobatan infeksi darah secara khusus, jika kateter dengan segera dilepas. Sedangkan bagi seseorang dengan resiko terserang sepsis. Pemberian antibiotik diberikan sebelum pemasangan kateter dan melakukan pembedahan atau operasi, guna menghindari terjadinya sepsis.
Pemberian antibiotik harus diberikan langsung begitu teridentifikasi terkena sepsis, sambil menunggu hasil dari tes yang telah dilakukan. Setelah mendapatkan hasilnya, maka pemberian antibiotik ini akan digantikan dengan pemberian antibiotik yang lebih tepat, guna membunuh bakteri yang telah menginfeksi.
Langkah operasi atau pembedahan dapat ditempuh dengan tujuan untuk menghilangkan sumber dari infeksi ini, seperti pembedahan jika terjadi abses. Tetapi secara suportif diberikan dengan memberikan oksigen tambahan, cairan intravena, dan obat- obatan untuk membantu meningkatkan tekanan dalam darah. Jika masalah pada pernafasan akan diperlukan bantuan alat pernafasan ventilator. Apabila mengalami gagal ginjal maka akan dilakukan cuci darah.